Page 39 - Rencana & Cerita Pendek Lainnya
P. 39
“Lalu…” ketika Adrian akan melanjutkan perkataannya
segera aku sela.
“Salah satu manuskrip kuno menyebutkan bahwa
kesalahan terbesar Apollo yang hidup abadi sebagai
putra Dewa dimulai ketika ia menebar permusuhan abadi
dengan Eros sang Dewa Cinta yang diejeknya sebagai
anak kecil yang bermain-main dengan senjata panah
orang dewasa. Ia dikutuk untuk jatuh cinta pada orang-
orang yang tidak akan pernah mencintainya ataupun
berakhir dengan tragis. Dan kali terakhir Apollo
menyesali sikapnya, setelah ratusan tahun, ia akhirnya
mengutuk dirinya sendiri menjadi patung perunggu,
beserta lira dan suling ajaibnya!” kataku.
“Kamu percaya dengan semua itu?” tanya Adrian.
“Aku tahu, terdengar mustahil kan? Barang siapa yang
memegang lira dan suling ajaib milik Apollo, akan
mewarisi kekuatan yang mampu mempengaruhi apapun
di sekitarnya, memerintah dan menguasai dunia,”
jawabku.
“Memangnya kamu tahu harus memainkan nada apa dari
alat musik kuno itu agar kekuatannya dapat
dibangkitkan?” tanya Adrian.
“Manuskrip kuno yang aku simpan salinannya di kantor,
mungkin bisa jadi petunjuk. Sembilan puluh persen
sudah diterjemahkan oleh kerja keras tim bertahun-
tahun,” jawabku.
36