Page 121 - test yy
P. 121

114    “Mewujudkan Kemandirian Indonesia Melalui Inovasi Dunia Pendidikan”



                       pada  KKNI  bidang  pendidikan  tinggi  sesuai  dengan  jenjang
                       masing-masing,  (b)  setiap  program  studi  wajib  Menyusun
                       kurikulum,     melaksanakan,       mengevaluasi       pelaksanaan

                       kurikulum  mengacu  pada  KKNI  bidang  pendidikan  tinggi
                       sesuai  denga  kebijakan,  regulasi  dan  panduan  tentang
                       penyusunan  kurikulum  program  studi,  (c)  setiap  program
                       studi wajib mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal
                       untuk  memastikan  terpenuhinya  capaian  pembelajaran
                       program  studi.  Jadi,  penjaminan  mutu  harus  ada  di  setiap
                       prodi,  bukan  hanya  institusi.  Kendalanya,  RKKL  tidak
                       menganggarkan  penjaminan  mutu  prodi.  Ini  biasanya

                       perencanaan  tidak  memperhatikan  perundang-undangan
                       Perpres Nomor 73 Pasal 10 butir 4.

               E.  Kebijakan Khusus
                          Kebijakan khusus yang dimaksud adalah program riil atau
                   nyata yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi (PT) sebagai tindak
                   lanjut  dari  kebijakan  umum  sebagaimana  disebutkan  di  atas.

                   meskipun  program-program  khusus  ini  terkait  dengan  tugas
                   umum  Dirjen  Dikti,  namun  Perguruan  Tinggi  memegang  peran
                   sentral dalam ranah implementasinya. Misalnya, penyelenggaraan
                   rekognisi  pembelajaran  lampau  (RKL),  meskipun  tugas  ini
                   menjadi  kebijakan  umum  Dikti,  namun  dalam  pelaksanannya
                   adalah perguruan tinggi atau instansi terkait lainnya. Berikut ini
                   merupakan  program  khusus  terkait  implementasi  KKNI  bidang

                   Pendidikan tinggi: (1) menyelenggarakan rekognisi pembelajaran
                   lampau  (RPL),  (2)  alih  jalur,  transfer  dan  studi  lanjut,  (3)
                   pengembangan sistem penjaminan mutu.
                          Rekognisi pembelajaran lampau adalah proses pengakuan
                   atas  capaian  pembelajaran  seseorang  yang  dilakukan  secara
                   otodidak dari pengalaman hidupnya atau yang diperolehnya dari

                   pelatihan  atau  pendidikan  nonformal  atau  informal  ke  dalam
                   sector  Pendidikan  formal.  Misalnya,  dalang  kondang,  seperti  Ki
                   Anom Suroto dan Manteb Sudarsono, yang hanya berpendidikan
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126