Page 5 - Konsep Perambatan Cahaya
P. 5

2.  Johannes Kepler (27 Desember 1571 – 15 November 1630)
               Kepler sangat dihargai bukan hanya dalam bidang matematika. Ia menjadi
               sangat terkenal di bidang optik dan astronomi.


           3.  Willebrord Snellius (1580–30 Oktober 1626)

               Willebrord Snellius (terlahir dengan nama Willebrord Snel van Royen lahir di
               Leiden)  adalah  ilmuwan  berkebangsaan  Belanda  dalam  bidang  astronomi
               dan  matematika.  Willebrord  Snellius  dikenal  dengan  hukum  pembiasan

               cahaya.

           4.  Christian Huygens (1629–8 Juli 1695)

               Christian  Huygens,  merupakan  ahli  matematika  Belanda  dan  ahli  fisika;
               lahir  di  Den  Haag  sebagai  anak  dari  Constantijn  Huygens.  Ahli  sejarah
               umumnya  mengaitkan  Huygens  dengan  revolusi  ilmiah.  Christian

               umumnya          menerima        penghargaan         minor      atas    perannya        dalam
               perkembangan  kalkulus  modern.  Ia  juga  mendapatkan  peringatan  atas
               argumennya  bahwa  cahaya  terdiri  dari  gelombang.  Tahun  1655,  ia
               menemukan bulan Saturnus, Titan.


                  Para ahli sejak zaman sebelum masehi mengatakan, bahwa kita dapat
           melihat  benda  karena  terdapat  cahaya  dari  mata  kita,  yang  dipancarkan
           pada benda tersebut. Seperti sebuah senter yang disorotkan pada benda

           sehingga kita bisa melihat benda tersebut. Teori ini dipelopori oleh filosof
           Yunani  seperti  Euclid,  Aristoteles,  dan  Ptolomeus.  lmuwan  Abu  Ali  Hasan
           Ibn      Al-Haitham          (965–1040),        dikenal       juga       sebagai        Alhazen,
           mengembangkan  teori  yang  menjelaskan  pengelihatan,  menggunakan
           geometri  dan  anatomi.  Teori  itu  menyatakan  bahwa  setiap  titik  pada

           daerah yang tersinari cahaya, mengeluarkan sinar cahaya ke segala arah,
           namun hanya satu sinar dari setiap titik yang masuk ke mata secara tegak
           lurus  yang  dapat  dilihat,  cahaya  lain  yang  mengenai  mata  tidak  secara

           tegak  lurus  tidak  dapat  dilihat.  Alhazen  menggunakan  kamera  lubang
           jarum sebagai contoh, yang mana kamera itu menampilkan sebuah citra
           terbaik.  Alhazen  menganggap  bahwa  sinar  cahaya  adalah  kumpulan
           partikel  kecil  yang  bergerak      pada      kecepatan        tertentu.      Dia      juga
           mengembangkan   teori



                                                           04
   1   2   3   4   5   6