Page 17 - Modul TDPLK 1
P. 17
SMK YAYASAN PHARMASI SEMARANG
KOMPETENSI KEAHLIAN KIMIA INDUSTRI
Skala pada semua jenis mikrometer dibuat pada kedua bagian dari mikrometer, pertama pada
silinder tetap (kita sebut skala tetap) dan kedua pada silinder putar (kita namakan skala putar).
Tepi dari silinder putar berfungsi sebagai garis indeks untuk pembacaan skala tetap (pembacaan
kasar), sedang garis yang melintang sepanjang skala tetap berfungsi sebagai garis indeks untuk
pembacaan skala putar (pembacaan halus).
Biasanya untuk satu kali putaran, tepi dari silinder putar akan menggeser (pembacaan halus).
Biasanya untuk satu kali putaran, tepi dari silinder putar akan menggeser sejauh setengah skala
tetap (0,5 mm), oleh karena itu angka pada skala putar bermula dan berakhir pada angka 0 yang
juga berarti angka 50 apabila pembagian skala putar adalah 50 buah. Dengan demikian satu bagian
dari skala putar adalah sesuai dengan jarak 0,01 mm.
Gambar 1.13. Skala mikrometer
Apabila tepi silinder putar telah melewati setengah bagian dari skala utama,maka angka pada
silinder putar harus diartikan sebagai kelebihannya angka 50. Gambar diatas adalah merupakan
contoh pembacaan skala mikrometer dengan kecermatan 0,01 mm.Beberapa mikrometer
mempunyai silinder putar dengan diameter yang relatif besar, dengan demikian pembagian skala
putar dapat diperhalus. Kecermatan sampai 0,002 mm dapat dicapai dengan membuat pembagian
skala putar harus diartikan sebagai kelebihannya angka 50. Gambar ini adalah merupakan contoh
pembacaan skala mikrometer dengan kecermatan 0,01 mm. Beberapa mikrometer mempunyai
silinder putar dengan diameter yang relatif besar, dengan demikian pembagian skala putar dapat
diperhalus. Kecermatan sampai 0.002 mm dapat dicapai dengan membuat pembagian skala putar
menjadi 250 buah. Untuk mikrometer dengan diameter silinder putar yang agak kecil pun dapat
dinaikkan kecermatan pembacaannya, yaitu dengan cara membuat skala nonius (satu dimensi)
yang digunakan pada waktu membaca skala putar.
(c) Skala dengan jarum penunjuk
Alat ukur pembanding (comparator) umumnya mempunyai jarum penunjuk yang bergerak
relatif terhadap skala yang diam, di mana gerakan dari jarum penunjuk adalah berdasarkan prinsip
mekanis ataupun prinsip elektris. Prinsip mekanis dipakai pada alat ukur dengan pengubah
mekanis,sedang prinsip elektris digunakan pada alat ukur dengan pengubah elektris.Penunjuk dari
10| Modul Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium – TA 2020/ 2021