Page 156 - MODUL KEWARGANRGARAAN EKONOMI 2021'B Kel.03
P. 156
neo-kolonialisme dan liberalisme. Mereka menolak
reformasi kecuali mereka mengakui bahwa
intelektual kita tidak memperbaiki kehidupan
rakyat biasa melainkan membuat mereka sengsara
(Mubyarto, Kedaulatan Rakyat, 20 April 2005: 1 dan
20). Sekalipun anggota KAA memiliki tujuan yang
beragam, semangat baru dalam transformasi
neokolonialisme harus dikobarkan, khususnya di
bidang perdagangan dan ekonomi, dengan
semangat untuk maju bersama
dan menciptakan “networking” yang kuat antar
negara peserta KAA.
Indonesia sebagai tuan rumah dapat
memanfaatkan KAA dengan mengimplementasikan
rencana kerjasama di bidang ekonomi dan
perdagangan yang menguntungkan baik negara maju
maupun peserta konferensi. Komoditas unggulan
dapat diprioritaskan untuk masuk ke perdagangan
Asia dan Afrika, antara lain tekstil dan produk tekstil
(TPT), tembaga, aluminium, batu bara, semen,
kertas, produk kimia, dan produk hewani. Ekspor
barang-barang ini di masa mendatang harus
diperluas ke pasar-pasar potensial termasuk
Malaysia, Thailand, Hong Kong, dan Taiwan selain
pasar yang sudah mapan untuk ekspor ke AS. Selain
itu, kuota perdagangan untuk komoditas TPT telah
dihapuskan untuk pasar AS
mulai tahun ini, sehingga Indonesia hanya
mengandalkan pasar AS untuk komoditas TPT-nya.
Jika KAA dapat dimanfaatkan sebagai sarana
pemasaran potensi investasi ke negara-negara
investor seperti Jepang, Arab Saudi, dan China, akan
155