Page 222 - BUKU TANYA JAWAB SEPUTAR PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI TINGKAT PUSAT_Neat
P. 222

mengikat. Namun, substansi yang dinyatakan berten-
                        tangan tersebut tidak memerlukan adanya tindak lanjut
                        berupa perubahan, pencabutan, pembuatan aturan baru
                        pada peraturan perundang-undangan. Hal ini dapat
                        terjadi apabila norma yang dinyatakan bertentangan
                        tidak berkorelasi pada pelaksanaan norma lainnya pada
                        peraturan perundang-undangan yang bersangkutan
                        maupun pada peraturan pelaksanaannya.
                2.  Putusan yang memerlukan tindak lanjut dalam pembentukan
                    peraturan perundang-undangan.
                    Pada umumnya ini dapat terjadi dalam hal putusan
                    Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan dengan
                    menyatakan suatu norma pasal, ayat, bagian, materi muatan
                    suatu peraturan perundang-undangan bertentangan secara
                    keseluruhan atau sebagian. Namun pada putusan pengujian
                    undang-undang di Mahkamah Konstitusi, hal ini dapat juga
                    terjadi dalam hal putusan Mahkamah Konstitusi tersebut
                    menolak tetapi bersifat bersyarat. Beberapa tindak lanjut
                    yang dapat terjadi dalam pembentukan peraturan perun-
                    dang-undangan antara lain sebagai berikut.
                    a.  Perubahan, pencabutan, pembentukan aturan baru
                        terkait peraturan perundang-undangan yang diujikan.

                        Undang-undang yang akan diubah, dicabut, atau diben-
                        tuk akan menjadi rancangan undang-undang akibat
                        adanya putusan Mahkamah Konstitusi, dapat diajukan
                        dalam Prolegnas kumulatif terbuka. Mekanismenya
                        sesuai dengan ketentuan perencanaan yang terdapat
                        dalam UU P3.






                          PENGUJIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN          167
   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227