Page 250 - BUKU TANYA JAWAB SEPUTAR PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DAN PERATURAN KEPALA DAERAH
P. 250
I. UMUM
Wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil Provinsi A menyedi-
akan sumber daya alam yang produktif seperti terumbu karang,
padang lamun (seagrass), hutan mangrove, pertambangan, peri-
kanan dan kawasan konservasi. Pesisir dan pulau-pulau kecil juga
memberikan jasa lingkungan yang besar karena keindahan alam
yang dimilikinya yang dapat menggerakkan industri pariwisata
bahari. Akan tetapi, pemanfaatan potensi wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil tersebut masih belum optimal akibat perhatian
dan kebijakan Pemerintah selama ini yang lebih berorientasi ke
darat.
Kegiatan yang dilakukan oleh manusia di wilayah hulu dengan
mengkonversi lahan baik untuk kegiatan pertambangan, perke-
bunan, permukiman, pertanian, pelabuhan dan perikanan serta
tingginya aktivitas pelayaran dan kegiatan illegal fishing telah
mengakibatkan degradasi ekosistem pesisir dan laut serta pence-
maran. Perencanaan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
A (wilayah darat) masih belum mengintegrasikan baik potensi
maupun dampak yang ada pada kawasan perairan laut.
Di sisi lain wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan
antara berbagai aspek kehidupan yang ada di darat, laut dan udara,
sehingga bentuk wilayah pesisir merupakan hasil keseimbangan
dinamis dari proses pelapukan (weathering) dan pembangunan
ketiga aspek di atas. Pembangunan di wilayah pesisir dan laut
serta pulau-pulau kecil di Provinsi Kalimantan Timur selama ini,
tidak hanya menghasilkan berbagai manfaat yang positif, namun
juga telah menimbulkan berbagai permasalahan ekologis (seperti
pencemaran, degradasi ekosistem dan habitat) serta permasalahan
sosial budaya yang dapat mengancam kesinambungan pemba-
Buku Tanya Jawab seputar Pembentukan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah 201