Page 251 - BUKU TANYA JAWAB SEPUTAR PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DAN PERATURAN KEPALA DAERAH
P. 251

ngunan. Patut disadari pula bahwa teknik perencanaan dan pelak-
                sanaan pembangunan di
                    wilayah  pesisir,  laut dan  pulau-pulau  kecil  selama  ini
                berlangsung  secara sektoral, sehingga terjadi benturan kepen-
                tingan antar berbagai instansi yang dapat menimbulkan konflik
                kepentingan sektoral dalam pemanfaatan ruang wilayah pesisir,
                laut dan pulau-pulau kecil.
                    Sehingga diperlukan kemampuan pemerintah daerah dalam
                mengkoordinasikan  berbagai perencanaan sektor agar pengelo-
                laan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil dapat terintegrasi,
                dikelola secara berkelanjutan dan  berwawasaan global, dengan
                memperhatikan aspirasi dan partisipasi masyarakat, dan tata nilai
                bangsa yang berdasarkan norma hukum nasional. Secara nasional
                kebijakan pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil
                telah di atur melalui undang-undang  dan petunjuk pelaksana-
                annya, demikian halnya juga untuk setiap daerah yang memiliki
                wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

                    Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
                Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau  Kecil juncto Undang-Undang
                Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
                Pulau-pulau kecil merupakan landasan hukum untuk melakukan
                kegiatan perencanaan yang berguna untuk mengetahui jenis, letak
                dan nilai ekonomis sumber daya serta untuk mengetahui kesesu-
                aian ekologis setempat terhadap upaya eksploitasi sumber daya
                wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Pasal 7 ayat (3) disebutkan
                bahwa Pemerintah daerah wajib menyusun Rencana Zonasi Wila-
                yah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K) sesuai dengan
                kewenangan masing-masing dan dalam Pasal 9 ayat (5) menye-
                butkan bahwa RZWP-3-K ditetapkan dengan perda.


        202      Buku Tanya Jawab seputar Pembentukan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
   246   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256