Page 8 - Pedoman Pelayanan K3
P. 8
Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Rumah Sakit
Buku Pegangan Surveior LARSI
BAB II TATALAKSANA
2.1. Sistem Organisasi Rumah Sakit
1. Penyelenggaanya K3RS secara optimal, efektif, efisien, dan berkesinambungan,
Rumah Sakit membentuk atau menunjuk satu unit kerja fungsional yang
mempunyai tanggung jawab dalam menyelenggarakan K3RS
2. Unit kerja fungsional dapat berbentuk komite tersendiri atau terintegrasi
dengan komite lainnya, dan/atau instalasi K3RS memiliki tugas:
a. menyusun dan mengembangkan kebijakan, pedoman, panduan, dan
standar prosedur operasional K3RS;
b. menyusun dan mengembangkan program K3RS;
c. melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan K3RS; dan
d. memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan K3RS untuk bahan
pertimbangan Kepala atau Direktur Rumah Sakit.
3. Pimpinan unit kerja fungsional K3RS harus tenaga kesehatan dengan kualifikasi
paling rendah S1 bidang keselamatan dan Kesehatan Kerja, atau tenaga
kesehatan lain dengan kualifikasi paling rendah S1 yang memiliki kompetensi di
bidang K3RS
4. Anggota atau pelaksana unit kerja fungsional K3RS harus tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi di bidang K3RS. Apabila tidak tersedia maka dapat
mendayagunakan tenaga kesehatan lainnya yang telah mendapatkan pelatihan
K3RS.
5. Untuk mendukung penyelenggaraan K3RS, Rumah Sakit dapat membentuk unit
pelayanan Kesehatan Kerja tersendiri atau terintegrasi dengan unit layanan
rawat jalan yang ada di Rumah Sakit, yang ditujukan bagi SDM Rumah Sakit. Unit
ini bertujuan untuk menurunkan kejadian dan prevalensi penyakit pada SDM
Rumah Sakit dari penyakit menular, penyakit tidak menular, penyakit akibat
kerja, dan kecelakaan akibat kerja
6. Instalasi K3RS :
a. Kepala Instalasi K3RS bertanggung jawab kepada direktur teknis.
4