Page 5 - KOMPILASI TRKS
P. 5
Standar TKRS 6
Unit kerja di rumah sakit dipimpin oleh kepala yang kompeten, dan berperan dalam
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Maksud dan Tujuan TKRS 6
Pelayanan klinis, hasil asuhan klinis pasien, dan manajemen suatu rumah sakit secara
keseluruhan dihasilkan dari kegiatan di unit unit pelayanan yang ada di rumah sakit.
Unit tersebut secara professional dipimpin oleh seorang kepala unit yang memiliki
kompetensi sesuai regulasi yang telah ditetapkan oleh manajemen rumah sakit.
Setiap unit memiliki regulasi pelayanan dan regulasi organisasi sehingga tugas dan
fungsi unit tersebut dapat dijalankan dan dievaluasi dengan baik. Pengaturan tentang
unit pelayanan secara rinci dituangkan dalam sebuah regulasi rumah sakit yang
diperbaharui secara berkala sesuai ketentuan perundangan yang berlaku
Elemen Penilaian TKRS 6
1. Pimpinan RS bertanggung jawab terhadap kontrak untuk memenuhi kebutuhan pasien
dan manajemen termasuk ruang lingkup pelayanan tersebut yang dicantumkan dalam
persetujuan kontrak.
2. Tenaga kesehatan yang dikontrak perlu dilakukan kredensial sesuai ketentuan di RS.
3. Pimpinan RS menginspeksi kepatuhan layanan kontrak sesuai kebutuhan. Apabila
kontrak dinegosiasikan ulang atau dihentikan, RS tetap mempertahankan kelanjutan
dari pelayanan pasien.
4. Semua kontrak menetapkan data mutu yang harus dilaporkan ke RS, disertai frekuensi
dan mekanisme pelaporan, serta bagaimana RS akan merespons jika persyaratan atau
ekspektasi mutu tidak terpenuhi.
5. Pimpinan klinis dan manajerial yang terkait layanan yang dikontrak melakukan analisis
dan memantau informasi mutu yang dilaporkan pihak
Standar TKRS 7
Rumah sakit menetapkan tata kelola untuk manajemen etis dan etika pegawai agar
menjamin bahwa asuhan pasien diberikan di dalam norma-norma bisnis, finansial,
etis, serta hukum yang melindungi pasien dan hak mereka.
Maksud dan Tujuan TKRS 7
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam memberi pelayanan, rumah sakit
harus mempunyai kerangka etika yang menjamin bahwa asuhan pasien diberikan di
dalam norma-norma bisnis, finansial, etis, serta hukum yang melindungi pasien dan
hak mereka. Kerangka etika yang dapat berbentuk pedoman atau bentuk regulasi
lainnya termasuk referensi atau sumber etikanya dari mana, dan diperlukan edukasi
untuk seluruh staf. Kerangka etika atau pedoman etik rumah sakit tersebut antara
lain mengatur:
1. tanggung jawab Direktur Rumah Sakit secara profesional dan hukum dalam
menciptakan dan mendukung lingkungan serta budaya kerja yang
berpedoman pada etika dan perilaku etis termasuk etika pegawai;
2. penerapan etika pada kegiatan bisnis/manajemen maupun kegiatan
klinis/pelayanan rumah sakit;
3. pedoman etik menjadi acuan kinerja dan sikap organisasi selaras dengan visi,