Page 20 - E-Modul Interaktif Berbasis Case Study Dengan Mengintegrasikan QR Code Pada Materi Basidiomycota
P. 20
Modul Pembelajaran Mikologi | Basidiomycota
Tubuh Buah
Miselium
Gambar 12. Hifa dan Miselium pada Basidiomycota
Sumber: Ercili-Cura dan Barth, (2021:17)
Menurut Roosheroe dan Sjamsuridzal, (2006:14-15) Basidiomycota memiliki tiga macam
hifa yaitu hifa primer, hifa sekunder, dan hifa tersier. Proses pembentukan hifa tersebut
sebagai berikut:
1. Hifa primer, ketika basidiospora jatuh pada substrat yang sesuai maka spora akan
tumbuh menjadi tabung yaitu hifa berinti banyak. Selanjutnya, akan terbentuk sejumlah
septum yang membagi hifa menjadi kompartemen-kompartemen yang hanya terdapat
satu inti. Hifa ini disebut hifa homokariotik atau hifa primer.
2. Hifa sekunder, yaitu hifa homokariotik yang kompatibel akan saling mendekat.
Misalnya, hifa positif dan hifa negatif yang masing-masing berinti positif dan berinti
negatif. Pada tempat kedua hifa yang homokariotik bersentuhan dan menyebabkan
terjadinya lisis dinding sel, sehingga terjadi hubungan sitoplasma antara kedua hifa
tersebut. Selanjutnya, inti positif akan masuk ke dalam hifa negatif atau sebaliknya. Inti
positif yang masuk ke hifa negatif beberapa kali membelah diri, dan hasil yang terbentuk
akan bergerak ke kompartemen-kompartemen yang lain melalui pori septum sampai
seluruh kompartemen hifa mempunyai dua inti yaitu inti positif dan inti negatif. Hal ini
juga terjadi jika inti negatif masuk ke dalam hifa positif yang mempunyai inti positif.
Hifa yang mempunyai dua inti ini disebut hifa sekunder atau hifa dikariotik.
3. Hifa tersier, terbentuk sebagai tangkai karpus (tubuh buah). Pembentukan hifa tersier
terjadi oleh ikatan sejumlah hifa dikariotik yang membentuk semacam tangkai pada
bagian ujung dan akan membentuk lamela dengan basidium yang membawa
basidiospora.
17