Page 13 - BUKU GABUNGAN revisi 17.11.24_Neat
P. 13

Fisika Modern Terintegrasi Etnosains

        (a) Kecepatan  mobil  menurut  orang  yang  diam  di  dekat  jalan  raya  adalah

            kecepatan mobil itu sendiri, yaitu 150 km/jam. Ini karena kecepatan tersebut

            diukur  relatif  terhadap  tanah  atau  jalan  raya,  yang  dianggap  sebagai


            kerangka acuan yang diam.

        (b) Kecepatan mobil menurut orang (penumpang) yang berada di dalam kereta

            api adalah kecepatan relatif mobil terhadap kereta api. Kereta api bergerak


            dengan kecepatan 130 km/jam. Mobil menyalip kereta api dengan kecepatan

            150  km/jam.  Oleh  karena  itu, kecepatan  mobil relatif  terhadap  kereta  api

            adalah 150 km/jam - 130 km/jam = 20 km/jam. Jadi, menurut penumpang di

            dalam kereta api, kecepatan mobil adalah 20 km/jam.

        1.2.2 Prinsip Relativitas Galileo


               Prinsip relativitas Galileo Galilei adalah dua postulat yang dikemukakan

        oleh Galileo Galilei pada abad ke-17. Postulat ini menjadi dasar bagi mekanika

        klasik dan memiliki peran penting dalam perkembangan fisika modern.

               Postulat pertama: Setiap benda yang bergerak bebas (tanpa hambatan)


        akan terus bergerak dalam garis lurus dengan kecepatan konstan, kecuali jika

        gaya eksternal bekerja padanya. Postulat ini dikenal sebagai hukum inersia atau

        hukum gerak pertama Newton. Hukum ini menyatakan bahwa benda yang diam

        akan  tetap  diam  dan  benda  yang  bergerak  akan  terus  bergerak  dengan


        kecepatan konstan, kecuali jika ada gaya eksternal yang mengubah keadaan

        geraknya (Jewett, 2010:215).

               Postulat  Kedua:  Semua  pengamat  dalam  kerangka  acuan  inersia

        (kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan konstan) akan mengamati

        hukum gerak yang sama. Postulat ini dikenal sebagai prinsip relativitas Galileo.


        Prinsip  ini  menyatakan  bahwa  hukum  fisika  berlaku  sama  untuk  semua

        pengamat dalam kerangka acuan inersia. Artinya, tidak ada kerangka acuan

        inersia  yang  "lebih  istimewa"  dibandingkan  dengan  kerangka  acuan  lainnya.

        Dalam konteks ini, mari perhatikan dua kerangka acuan: pengamat dalam truk


                                                                                                                7
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18