Page 43 - E-Modul Fisling Lidia Nia FIX_Neat
P. 43
gejala penolakan medan magnet luar (asalkan kuat medannya tidak terlalu tinggi) oleh
superkonduktor. Bila kuat medannya melebihi batas kritis, gejala superkonduktivitasnya akan
menghilang. Maka pada superkonduktor tipe I akan terus – menerus menolak medan magnet
yang diberikan hingga mencapai medan magnet kritis. Kemudian dengan tiba-tiba bahan akan
berubah kembali ke keadaan normal. Bahan superkonduktor tipe 1 kebanyakan adalah unsur-
unsur tunggal.
2. Superkonduktor Tipe II
Superkonduktor tipe II ini tidak dapat dijelaskan dengan teori BCS. Abrisokov berhasil
memformulasikan teori baru untuk menjelaskan superkonduktor jenis II ini. Teori ini
merupakan terobosan dan masih digunakan dalam pengembangan dan analisis superkonduktor
dan magnet.
Superkonduktor tipe II akan menolak medan magnet yang diberikan. Namun perubahan
sifat kemagnetan tidak tiba-tiba tetapi secara bertahap. Pada suhu kritis, maka bahan akan
kembali ke keadaan semula. Superkonduktor Tipe II memiliki suhu kritis yang lebih tinggi
dari superkonduktor tipe I. Kelompok superkonduktor tipe II, biasanya berupa kombinasi
unsur molybdenum (Mo), niobium (Nb), timah (Sn), vanadium (V), germanium (Ge), indium
(In) atau galium (Ga). Sebagian merupakan senyawa, sebagian lagi merupakan larutan
padatan.
Penerapan superkonduktor terdapat pada alat-alat berikut ini :
1. Generator listrik super-efisien
2. Kabel Listrik Super efisien
3. Supercomputer
I. Siklus Carnot
Siklus Carnot adalah sebuah siklus reversibel, yang pertama kali dikemukakan oleh Sadi
S
Carnot pada tahun 1824, seorang insinyur Perancis. Mesin teoritis yang menggunakan siklus
Carnot disebut dengan Mesin Kalor Carnot. Siklus Carnot yang dibalik dinamakan dengan
siklus Carnot terbalik dan mesin yang menggunakan siklus carnot terbalik disebut dengan
Mesin refrigerasi Carnot.
43