Page 97 - E-Modul Fisling Lidia Nia FIX_Neat
P. 97
sentrifugal akan melemparkan isotop U-238 yang lebih berat menjauh dari pusat
rotasi, sedangkan isotop U-235 yang lebih ringan akan terkonsentrasi di pusat rotasi.
Penggunaan metode ini lebih hemat energi dan dapat cepat berkembang.
• Fabrikasi Bahan Bakar Fabrikasi bahan bakar atau perangkat bakar nuklir diawali
dengan proses konversi UF6 yang telah diperkaya (keluaran pabrik pengayaan)
menjadi serbuk uranium dioksida (UO2) yang kemudian dibentuk menjadi pil-pil
(pelet) silinder melalui pengepresan dan diteruskan dengan pemanggangan dalam
suasana gas hidrogen pada temperatur tinggi (1700 oC) hingga membetuk pelet UO2
berderajat keramik yang rapat dan kuat. Pelet-pelet UO2 yang memenuhi persyaratan
kualitas kemudian dimasukkan ke dalam sebuah selongsong dari bahan paduan
zirconium (zircalloy). Setelah kedua ujung selongsong ditutup dan dilas, batang
bahan bakar (fuel rod) disusun membentuk suatu perangkat bakar (fuel assembly).
Setelah proses fabrikasi, perangkat bakar nuklir di masukkan ke dalam teras reaktor.
Susunan perangkat bakar (fuel assembly) inilah yang membentuk struktur inti atau teras
reaktor (reactor core). Dalam teras reaktor, U-235 mengalami reaksi fisi dan
menghasilkan panas dalam sebuah proses berkesinambungan yang disebut reaksi fisi
berantai. Kelangsungan proses ini sangat bergantung pada moderator seperti air atau
grafit, dan sepenuhnya dikendalikan dengan menggunakan batang kendali.
• Penyimpanan Sementara. Penyimpanan Sementara Bahan Bakar Bekas sangat
radioaktif serta mengeluarkan banyak panas. Untuk penanganan yang aman dan
selamat, bahan bakar bekas yang baru dikelurakan dari reaktor disimpan dalam kolam
khusus yang berada di dekat reaktor untuk menurunkan panas maupun radioaktivitas.
Air di dalam kolam berfungsi sebagai penghalang terhadap radiasi dan pemindah
panas dari baban bakar bekas. Penyimpanan ini dapat dilakukan dalam jangka waktu
yang lama (sampai lima puluh tahun atau lebih), sebelum akhirnya diolah ulang atau
dikirim ke pembuangan akhir sebagai limbah (penyimpanan lestari).
• Reprocessing (Olah Ulang). Pemisahan uranium dan plutonium dari produk fisi
dilakukan dengan memotong elemen bakar kemudian melarutkannya ke dalam asam.
Uranium yang didapat dari proses pemisahan ini bisa dikonversi kembali menjadi
uranium hexaflourida untuk kemudian dilakukan pengkayaan. Adapun 3% limbah
radioaktif tinggi yang dihasilkan dari proses olah ulang adalah produk fisi yang
jumlahnya sekitar 750 kg pertahun dari reaktor daya 1000 MWe. Limbah ini mula-
mula disimpan dalam bentuk cairan untuk kemudian dipadatkan.
• Vitrifikasi. Limbah radioaktivitas tinggi dari proses olah ulang dapat dikalsinasi
(dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi) sehingga menjadi serbuk kering yang
kemudian di masukkan kedalam borosilikat (pyrex) untuk immobilisasi limbah.
Bahan gelas tersebut kemudian dituangkan ke dalam tabung stainless steel, masing-
masing sebanyak 400 kg limbah gelas. Pengoperasiaan reaktor 1000 MWe selama
satu tahun akan menghasilkan limbah gelas tersebut sebanyak 5 ton atau sekitar 12
tabung stainless setinggi 1,3 meter dan berdiameter 0,4 meter. Setelah diberi
97