Page 2 - pdf sinartani 4016 epaper
P. 2

2 2                     Edisi 22 - 28 November 2023  |  No. 4016  Tahun LIV         Me       NT AN            M   EN       y a     pa





          Sosialisasi dan Gerakan

          B2SA                                                                                                                  Akselerasi
                                                                                                                          Percepatan

          sahabat sinar Tani yang budiman                                                                                             Tanam
                                                                                         andi amran sulaiman
                enanganan masalah pangan nasional dilakukan dari berbagai aspek.         Menteri Pertanian RI
                Tidak hanya ketersediaan tetapi juga keterjangkauan, kecukupan
                gizi, keberagaman, keamanan dan keseimbangan antara jenis-
        Pjenis pangan yang diperlukan. Kedaulatan pangan, itulah yang                     ementerian Pertanian bergerak cepat mengantisipasi dampak  el
          digaungkan  oleh pihak pembuat kebijakan sehingga memberi manfaat               Nino dengan melakukan akselerasi percepatan tanam di sejumlah
          terbesar bagi produsen maupun konsumen.                                         daerah.  Kita akan tancap gas sebagai bukti kongkrit upaya dalam
            Upaya yang dilakukan Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) dalam        Kmeningkatkan produksi pangan dan menekan kebijakan impor.
          sosialisasi pangan B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman) cukup          Saat ini ada lebih dari 10 juta hektar lahan rawa yang berpotensi
          intensif. Dalam berbagai acara sosialisasi bahan pangan alternatif non beras   menambah daya gedor produksi nasional.  Dari  semua lahan tersebut,
          kepada konsumen dan pengenalan kepada anak-anak sekolah, upaya ini       beberapa diantaranya sudah menghasilkan produktivitas sebanyak 5 ton/ha.
          mendapat antusiasme yang tinggi. Satu pelajaran dapat ditarik bahwa         Saat ini baru 5 ton, tapi ke depan kita akan tingkatkan menjadi 7 ton/
          minat masyarakat terhadap bahan pangan non beras ini sebenarnya cukup    ha. Jadi yang IP nya 1 kita naikan jadi 2 atau menjadi 3. Semuanya perlu
          tinggi. Kita akan tampilkan kegiatan tersebut kepada pembaca.            kolaborasi dan kerja keras untuk memaksimalkan lahan rawa yang ada.
                                                                                      Seperti saat saya ke Sumatera Selatan meninjau langsung lahan rawa
            Program diversifikasi pangan ini sudah cukup lama digaungkan tetapi    disana. Ada 128.000 hektar yang digarap petani untuk produksi padi. Selain
          ketersediaan bahan pangan non beras siap olah masih minim, dan kalau pun   itu, petani juga melakukan percepatan tanam untuk komoditas jagung dan
          ada harganya masih belum terjangkau masyarakat pada umumnya. Beras       hortikultura.  Ternyata, potensi panen dari sebagian luasan lahan di sana bisa
          sagu, beras jagung, beras singkong atau beras sorgum yang siap olah itu   mencapai 1 juta ton gabah atau bila dikonversi menjadi beras bisa mencapai
          harganya masih tinggi, bisa mencapai dua atau tiga kali harga beras. Bahkan   500.000 ton. Itu baru satu provinsi, rencana kita garap di 10 provinsi di seluruh
          menjadi semacam makan eksklusif. Beras analog yang dihasilkan para pakar   Indonesia.
          masih pada tataran peredaran terbatas kalau tidak dikatakan dalam tahap     Saat ini potensi keseluruhan di Sumsel mencapai 500 ribu ha dengan rata-
          penelitian atau laboratorium.                                            rata Indeks Pertanaman (IP) baru 1,1. Artinya, kalau IP tersebut bisa dinaikkan
            Konsumen bahan pangan non beras yang sudah diproses dengan baik        menjadi dua kali panen maka produksi yang ada bisa mencapai 3 juta ton.
          sehingga mudah dimasak dan disajikan masih berada di sekitar golongan    Anggaplah yang kita garap 400 ribu ha saja, maka bisa menghasilkan 2 juta
          ekonomi menengah ke atas yang membutuhkan gizi tertentu seperti rendah   ton gabah dan menghasilkan 1 juta ton beras.
          kalori, tinggi serat, rendah kadar gula atau rendah GI (Glycaemic Index).   Terpenting Sumsel sudah melakukan di tahun-tahun sebelumnya di
                                                                                   periode pertama sebanyak 68.000 hektar dan ini sudah dikerjakan tinggal
            Kita perlu gebrakan nyata. Pangan alternatif non beras itu harus ada di   dilanjutkan. Produksinya besar sekali karena di atas rata-rata nasional yakni
          pasar dan terjangkau. Pada tahap awal hal ini perlu modal besar dan kalau   5,4 ton/ha. Dengan demikian kita harus optimis Indonesia bangkit dan bisa
          perlu subsidi harga. Sosialisasi memang tidak murah, dan agar efektif harus   swasembada pangan. Sementara di Kalimantan Selatan, kita akan menyulap
          disertai dengan ketersediaan di pasar.                                   lahan rawa seluas 200 ribu ha untuk penanaman komoditas strategis dalam
                                                                                   menopang produksi nasional.  Potensi lahan rawa di sana apabila dikelola
                                                                                   secara maksimal, maka dapat menghasilkan satu juta ton beras.
          sahabat sinar Tani yang budiman                                             Adapun upaya yang dilakukan dalam optimasi lahan rawa tersebut bisa
                                                                                   melalui rehabilitasi dan selebihnya dibangun menjadi lahan sawah. Indeks
            Upaya meningkatkan produksi pangan sudah luar biasa. Hampir setiap
          jengkal lahan yang berpotensi untuk meningkatkan produksi pangan         pertanaman lahan sawah rawa di sana satu kali setahun, kita akan naikkan
          nasional menjadi perhatian pemerintah untuk dikembangkan. Lahan kering   menjadi dua kali. Kita akan membangun tanggul sepanjang sungai, agar
          di dataran tinggi, lahan rawa, pasang surut dan lebak adalah raksasa tidur   tersedia air dan tidak terjadi banjir.
          yang bisa menjadi sumber bagi peningkatan produksi pangan nasional.         Dengan  upaya yang kita lakukan, saya optimistis dapat membangun
          Hal ini pula yang menjadi perhatian dan program Menteri Pertanian Amran   dan mengoptimalkan lahan rawa melalui program selamatkan lahan rawa
          Sulaiman.                                                                sejahterakan petani. Kita tahu dulu lokasi tersebut mengalami kendala yang
                                                                                   menghambat pertanaman. Namun dengan program Serasi, manajemen
            Upaya optimalisasi pemanfaatan lahan tersebut menjadi topik yang       air ditingkatkan dan memungkinkan pertanaman pada musim hujan, yang
          dibahas dalam edisi Tabloid Sinar Tani kali ini.                         sebelumnya sulit karena risiko banjir.
                                                                                      Untuk  menggarap  lahan  rawa,  saya  mendorong  petani  dan  penyuluh
            Selebihnya, seperti yang biasa dinantikan para pembaca, adalah berita
          penyuluhan, teknologi terapan dan pengalaman para pelaku usaha yang      agar terlibat langsung dalam percepatan tanam tahun ini. Saya sudah
          menjadi teladan bagi pelaku usaha lain.                                  sampaikan saat menghadiri Jambore Penyuluh di Kabupaten Sigi, Sulawesi
                                                                                   Tengah. Bagi saya, keterlibatan penyuluh sangat penting untuk mencapai
          Dari Ruang Redaksi kami mengucapkan Selamat Membaca!                     produksi padi setara 35 juta ton beras.
                                                                                      Penyuluh dan petani merupakan garda terdepan dalam pembangunan
                                                                                   pertanian. Sebagai garda terdepan penyuluh dan petani harus memastikan
                                                     Saung Tani                    pangan tidak bersoal. Karena kita harus menyediakan pangan bagi seluruh
                                                                                   masyarakat.

            Mentan, amran sulaiman bangunkan kembali lahan rawa.
            - Selama ini tertidur pulas ya pak.
            Jagung impor bulog masuk di Jawa Timur.                                     Bagi yang ingin menyampaikan pertanyaan
            - Jagung dalam negerinya kemana?                                            kepada Redaksi Tabloid Sinartani bisa melalui
                                                                                        SMS ke: 081317575066 atau email ke:
            Kementan-bNpT bina napiter berusaha tani.                                   redaksi@sinartani.co.id
            - Mending angkat pacul daripada angkat senjata.                             Jangan lupa sertakan nama dan alamat anda.


                                 pemimpin umum/penanggung Jawab : Dr. Ir. Memed Gunawan; pemimpin perusahaan : Ir. Mulyono Machmur, MS; pemimpin redaksi : Yulianto;
                                 redaktur pelaksana : Yulianto; redaktur : Gesha Yuliani, S.Pi; staff redaksi : Julian Ahmad; Nattasya; Iqbal; Indri Hapsari, S. Sos; Echa; Herman Rafi;
                                 Koresponden : Wasis (Cilacap), Soleman (Jatim), Suriady (Sulsel), Abdul Azis (Aceh), Suroyo (Banten), Gultom (Sumut), Nsd (Papua Barat);
                                 Layoutman : Suhendra, Budi Putra Kharisma; Korektor/setter: Rori, Hamdani; sekretariat redaksi: Hamdani; pengembangan bisnis : Iqbal Husein, SE;
                                 Indri; Echa Sinaga, Dewi Ratnawati; Keuangan: Katijo, SE (Manajer); Ahmad Asrori; sekretariat perusahaan : Suparjan; Jamhari; Awan;
                                 Distribusi: Saptyan Edi Kurniawan, S.AP; Dani; Jamhari
                                 penerbit: pT. Duta Karya swasta; Komisaris utama: Soedjai Kartasasmita; Komisaris: DR. Ir. A. H. Rahadian, M.Si; Ir. Achmad Saubari Prasodjo
                                 Direktur utama: DR. Ir. Memed Gunawan; Direktur: Ir. Mulyono Machmur, MS
                                 alamat redaksi dan pemasaran/iklan: Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta 12550, Telp. (021) 7812162-63, 7817544 Fax: (021) 7818205
                                 Email: redaksi@sinartani.co.id; izin Terbit No. 208/SK/Menpen/SIUPP/B.2/1986; Anggota SPS No. 58/1970/11B/2002; izin Cetak: Laksus Pangkopkamtibda
                                 Jaya No. Kep. 023/PK/IC/7; harga: Rp. 13.500 per edisi; Tarif iklan: FC Rp. 8000/mmk, bW Rp. 7.000/mmk; pembayaran: Bank Mandiri Cab. Ragunan
                                 No. 127.0096.016.413, BNI’46 Cab. Dukuh Bawah Jakarta No. 14471522, Bank Agro Kantor Pusat No. 01.00457.503.1.9 a/n Surat Kabar Sinar Tani. Bank BRI
                                 Cabang Pasar Minggu: a/n PT. Duta Karya Swasta No. 0339.01.000419.30.1; issN: 0852-8586;
                                 percetakan: PT. Aliansi Temprina Nyata Grafika
            Desain Cover: Budi Putra K.
              Foto Cover: Istimewa
                                              informasi sinar Tani dapat diakses melalui: www.sinartani.co.id
   1   2   3   4   5   6   7