Page 7 - 1. UKBM QURDIS XI SEMESTER 3 - HAKIKAT PENCIPTAAN MANUSIA
P. 7
Oleh karena itu, Allah Ta‟ala berfirman: wa ja‟ala lakumus sam‟a wal abshaara wal af-
idata la‟allakum tasykuruun (“Dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,
agar kamu bersyukur.
3) Q.S. Al-Baqarah [2] ayat 30-32
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, „Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi.‟ Mereka berkata, „Apakah Engkau hendak menjadikan orang
yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan
menyucikan nama-Mu?‟ Dia berfirman, „Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.‟ Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia
perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, „Sebutkan kepada-Ku nama semua
(benda) ini, jika kamu yang benar!‟ Mereka menjawab, „Mahasuci Engkau, tidak ada yang
kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah
Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana‟.” (QS. Al-Baqarah [2]: 30-32)
a) Tafsir Jalalain (Jalaluddin Al-Mahalli dan Jalaluddin Asy-Suyuthi)
30- (Dan) ingatlah, hai Muhammad! (Ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi") yang akan
mewakili Aku dalam melaksanakan hukum-hukum atau peraturan-peraturan-Ku padanya,
yaitu Adam. (Kata mereka, "Kenapa hendak Engkau jadikan di bumi itu orang yang akan
berbuat kerusakan padanya) yakni dengan berbuat maksiat (dan menumpahkan darah)
artinya mengalirkan darah dengan jalan pembunuhan sebagaimana dilakukan oleh bangsa
jin yang juga mendiami bumi? Tatkala mereka telah berbuat kerusakan, Allah mengirim
malaikat kepada mereka, maka dibuanglah mereka ke pulau-pulau dan ke gunung-gunung
(padahal kami selalu bertasbih) maksudnya selalu mengucapkan tasbih (dengan memuji-
Mu) yakni dengan membaca 'subhaanallaah wabihamdih', artinya 'Maha suci Allah dan aku
memuji-Nya'. (dan menyucikan-Mu) membersihkan-Mu dari hal-hal yang tidak layak bagi-
Mu. Huruf lam pada 'laka' itu hanya sebagai tambahan saja, sedangkan kalimat semenjak
'padahal' berfungsi sebagai 'hal' atau menunjukkan keadaan dan maksudnya adalah,
'padahal kami lebih layak untuk diangkat sebagai khalifah itu!'" (Allah berfirman,)
("Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui") tentang maslahat atau
kepentingan mengenai pengangkatan Adam dan bahwa di antara anak cucunya ada yang
taat dan ada pula yang durhaka hingga terbukti dan tampaklah keadilan di antara mereka.
Jawab mereka, "Tuhan tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih mulia dan lebih tahu
dari kami, karena kami lebih dulu dan melihat apa yang tidak dilihatnya." Maka Allah
Taala pun menciptakan Adam dari tanah atau lapisan bumi dengan mengambil dari setiap
corak atau warnanya barang segenggam, lalu diaduk-Nya dengan bermacam-macam jenis
air lalu dibentuk dan ditiupkan-Nya roh hingga menjadi makhluk yang dapat merasa,
setelah sebelumnya hanya barang beku dan tidak bernyawa
31- (Dan diajarkan-Nya kepada Adam nama-nama) maksudnya nama-nama benda
(kesemuanya) dengan jalan memasukkan ke dalam kalbunya pengetahuan tentang benda-
benda itu (kemudian dikemukakan-Nya mereka) maksudnya benda-benda tadi yang
ternyata bukan saja benda-benda mati, tetapi juga makhluk-makhluk berakal, (kepada para
malaikat, lalu Allah berfirman) untuk memojokkan mereka, ("Beritahukanlah kepada-Ku)
sebutkanlah (nama-nama mereka) yakni nama-nama benda itu (jika kamu memang benar.")
bahwa tidak ada yang lebih tahu daripada kamu di antara makhluk-makhluk yang
Kuciptakan atau bahwa kamulah yang lebih berhak untuk menjadi khalifah. Sebagai 'jawab
syarat' ditunjukkan oleh kalimat sebelumnya
32- (Jawab mereka, "Maha suci Engkau!) artinya tidak sepatutnya kami akan menyanggah
kehendak dan rencana-Mu (Tak ada yang kami ketahui, kecuali sekadar yang telah Engkau