Page 6 - Modul STEAM Hestu 27_Neat
P. 6
4. Penerapan pembelajaran steam
Integrasi pembelajaran STEAM dengan berbagai model
pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat memberikan landasan
yang lebih kuat kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan
berpikir kritis dan kreatif. Model pembelajaran yang berpusat pada
siswa dan dapat diintegrasikan dengan STEAM seperti Problem Based
Learning (PBL), Project Based Learning (PjBL) serta pembelajaran inkuiri.
Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk menghubungkan berbagai
disiplin ilmu dalam konteks yang relevan dengan tantangan dunia
nyata, serta menggunakan metode yang memancing rasa ingin tahu
dan eksplorasi. Dengan mengintegarsikan pembelajaran STEAM
dengan model pembelajaran lain, proses pembelajaran menjadi lebih
dinamis dan fleksibel, memfasilitasi pengalaman belajar yang berpusat
pada siswa serta mendorong pengembangan keterampilan abad ke-21
seperti komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah.
Salah satu model pembelajaran yang dapat
membantu siswa agar memiliki kreativitas berpikir,
pemecahan masalah, kolaborasi serta membantu
pada penyelidikan yang mengarah pada
penyelesaian masalah yang nyata adalah Project
Based Learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis
proyek. Model pembelajaran berbasis proyek ini
diharapkan dapat menstimulasi proses
pembelajaran, motivasi belajar dan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dengan
menyelesaikan masalah-masalah yang
berhubungan dengan konteks kehidupan nyata.
Integrasi pembelajaran STEAM dengan model pembelajaran PjBL
diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan serta membuat siswa menunjukkan keterampilan-
keterampilannya. Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu
pendekatan pendidikan yang efektif yang berfokus pada kreativitas
berfikir, pemecahan masalah, dan interaksi antara siswa dengan
kawan sebaya mereka untuk menciptakan dan menggunakan
pengetahuan baru. Pembelajaran berbasis proyek ini merupakan
model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan teori
pembelajaran konstruktivistik, dimana siswa dituntut untuk membangun
sendiri pengetahuannya (Doppelt, 2003). Konstrutivisme adalah teori
belajar yang mendapat dukungan luas dan menekankan bahwa siswa
secara konstruktif membangun pengetahuannya sendiri berdasaran
pengalaman dan pengetahuan sebelumnya (Wilson, 1996).
4