Page 80 - 01 PG Bab 01 Sifat Koligatif.pmd
P. 80
5) Oksida H bersifat asam, oksida G bersifat Reaksi redoks yang terjadi dalam sel:
3+
amfoter, dan oksida F bersifat asam. 2Cr → 2Cr + 6e – E° = +0,6 V
–
2+
2Cu + 6e → 3Cu E° = +0,34 V
38. Jawaban: d ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Logam transisi dapat membentuk senyawa 2Cr + 3Cu → 2Cr + 3Cu E° = +0,94 V
2+
3+
berwarna, bertindak sebagai katalis, mempunyai
4. Penyetaraan redoks dengan metode setengah
biloks lebih dari satu, dan membentuk ion-ion
reaksi.
kompleks.
1) Oksidasi:
39. Jawaban: b H C O → CO (jumlah atom C disamakan)
2
2
2
4
Warna ion-ion logam transisi sebagai berikut. H C O → 2CO
Fe 2+ : hijau 2 2 4 2
Reduksi:
Cr O 2– : jingga – 2+
2 7 MnO → Mn (kanan kurang 4 atom O)
4
MnO – : ungu
4 2) Oksidasi:
Co 2+ : merah muda H C O → 2CO + 2H (kanan ditambah 2H )
+
+
2 2 4 2
40. Jawaban: a Reduksi:
Unsur X memiliki dua jenis bilangan oksidasi yaitu MnO + 8H → Mn + 4H O (kanan ditambah
–
+
2+
4
2
+1 dan +2. Unsur X dengan bilangan oksidasi +1 4H O, kiri ditambah 8H )
+
2
terdapat dalam senyawa X O, sedangkan unsur X
2 3) Oksidasi:
dengan bilangan oksidasi +2 terdapat dalam + –
H C O → 2CO + 2H + 2e (muatan
senyawa XO. Unsur-unsur yang memiliki jenis 2 2 4 2
disamakan)
bilangan oksidasi lebih dari satu merupakan salah
Reduksi:
satu ciri unsur transisi. Dengan demikian unsur X – + – 2+
MnO + 8H + 5e → Mn + 4H O
termasuk unsur transisi. 4 2
4) Oksidasi:
–
+
B. Uraian 5H C O → 10CO + 10H + 10e (elektron
4
2
2
2
disamakan)
1. NaOH adalah elektrolit kuat (α = 1) dengan Reduksi:
jumlah ion n = 2, jadi i = n. 2MnO + 16H + 10e → 2Mn + 8H O
–
2+
+
–
2
4
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
∆T = K · × (1 + α(n – 1))
b b Redoks:
2+
+
–
Z 2MnO + 6H + 5H C O → 2Mn + 8H O + 10CO 2
4
4
2
2 2
100,2 – 100 = 0,5 × × × 2
Nilai a, b, c, d, e, dan f berturut-turut yaitu 2, 6, 5, 2,
Z
0,2 = 0,5 · · 4 8, dan 10.
–
2+
5. Cu + 2e → Cu
x= = 4 gram + –
Ag + 1e → Ag
2. a = 2 gram
Berat ekivalen Cu = = 32
p = 100 gram
T = 100,312°C
b
K = 0,52°C mol –1 Berat ekivalen Ag = = 108
b
asam berbasa dua = H X
2 Karena kondisi percobaan sama, berlaku:
+
2–
H X 2H + X n = 3
2
∆Tb = {1 + (n – 1)α}m × K = = . . .
b
di mana:
(T – 100) = {1 + (3 – 1) × 1} × × 0,52
b w = berat zat yang diendapakan
e = berat ekuivalen
(100,312 – 100) = 3 × × 10 × 0,52 sehingga:
0,312 M = 31,2
r ! $
M = 100 =
r ! $
Jadi, berat molekul asam tersebut adalah 100.
$
3+
–
3. Cr + 3e → Cr E° = –0,6 V
= → w = 8,4 gram
Ag
–
2+
Cu + 2e → Cu E° = +0,34V Jadi, berat perak yang diendapkan adalah 8,4
gram.
Kimia Kelas XII 79