Page 20 - E-MODUL MATERI ZAT ADIKTIF BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING
P. 20
B. PSIKOTROPIKA
Psikotropika bukan narkotik,
dikelompokkan pada daftar obat keras.
Istilah lain psikotropika adalah
psikofarmaka, yaitu obat (farmaka) yang
mengalami gangguan kejiwaan (psike)
yang diberikan dalam dosis rendah atau
Gambar 5. Psikotropika
sesuai anjuran dokter, misalnya untuk Sumber : alodokter.com
menenangkan orang yang stress berat.
Apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak (bukan anjuran dokter) dan
dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kelainan perilaku
karena terjadi gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan sehingga
akan menyebabkan dampak yang buruk yaitu ketagihan dan
ketergantungan serta berbagai penyakit. Oleh sebab itu penggunaan
psikotropika harus sesuai dengan resep dokter. Menurut Permenkes Nomor
3 Tahun 2017, psikotropika adalah obat keras yang mempunyai potensi
menyebabkan sindroma ketergantungan.
a) Psikotropika golongan I, berpotensi sangat kuat menyebabkan
ketergantungan dan tidak digunakan sebagai obat. Misalnya,
ekstasi/MDMA (metil dioksi metamfetamin), LSD (Lysergic acid
8
diethylamide), dan STP/ DOM (dimetoksi alpha dimetilpenetilamina).
b) Psikotropika golongan II, berpotensi kuat menyebabkan ketergantungan
dan sangat terbatas digunakan sebagai obat. Misalnya amfetamin,
metamfetamin, fenisiklidin, dan ritalin.
c) Psikotropika golongan III, berpotensi sedang menyebabkan
ketergantungan dan banyak digunakan sebagai obat. Misalnya
1
pentobarbital dan flunitrazepam.
E-Modul Berbasis Problem Based Learning 12