Page 23 - Kisah Dua Putri & Siraja Ular
P. 23

”Kita  pasti dapat  memisahkan  dua  burung  itu.  Jangan  sampai


               lepas, ya. Saya menjaga sebelah sini.”



                      ”Berarti, Kakak harus melompat ke sebelah sana,” jawab Suntre


               sambil melompat ke arah seberang.


               Tanpa  mengalami  kesulitan,  Suntre dan  Sasandewini  berhasil


               menangkap  burung  yang  sudah  lemah tak berdaya  itu.  Mereka


               mengamati dengan saksama keadaan dua burung yang penuh luka itu.


               Bulu-bulu  kedua  burung  mambruk  itu  rontok.  Kaki  mereka  terluka.


               Kepala mereka memar, bahkan di bagian bawah dada burung mambruk

               yang  agak  kecil  pun  terdapat  luka.  Napas  kedua  burung  itu  sangat


               kencang menandakan mereka tengah kelelahan.



                      ”Kasihan burung ini,” Sasandewini bergumam.


                      ” Kita obati saja lukanya, Kak,” kata Suntre.


                      Sasandewini  dan  Suntre  memutuskan  untuk  membawa  pulang


               kedua burung itu. Mereka akan mengobati luka-luka kedua burung itu.


               Kaki kedua burung itu mereka himpun. Sayap kedua burung itu mereka

               elus dengan halus. Kepala dua burung itu mereka usap dengan lembut.


               Dengan perasaan haru mereka memasukkan kedua burung itu ke dalam


               noken.







                                                          21
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28