Page 52 - Kisah Dua Putri & Siraja Ular
P. 52

karena keadaan ekonomi belum mencukupi. Namun, sekarang keadaan


               keluarga Mama Dame sudah lebih baik. Mereka bekerja keras mengolah

               ladang peninggalan orang tua. Hasil ladang mereka berlimpah.




                        Mama Dame dan suaminya sudah menganggap nenek sebagai

               orang  tuanya.  Sasandewini  dan  Suntre  juga  sudah  mereka  anggap


               sebagai anak. Kehadiran mereka membuat suasana keluarga semakin


               semarak. Mereka ingin hidup berbagi kepada sesama.



                        ”Tidur,  Suntre,  hari  sudah  malam.  Besok jangan  sampai


               kesiangan  bangun,  katanya  mau  ikut  Bapak  ke ladang,”  kata  Mama

               Dame mendapati Suntre masih asik menuang jagung di keranjang kecil.



                        ”Sebentar,  Mama,”  jawab  Suntre  sambil  membereskan


               keranjang.



                        ”Suntre, ayo, tidur,” kata Sasandewini.



                        Dua gadil kecil itu pun pergi tidur. Suntre susah memejamkan


               mata. Pikirannya selalu terbawa pada suasana ladang. Ia sudah tidak


               sabar lagi untuk menanam jagung. Malam terasa sangat lama. Ia tutup

               matanya dengan bantal supaya cepat tidur. Malam pun berlalu.













                                                          50
   47   48   49   50   51   52   53   54