Page 69 - Kisah Abu Nawas 1001 Malam
P. 69

Baginda  Raja  dan  para  menteri  mulai  menyelam,
             kemudian  naik  ke  atas  satu  persatu  derigan  menanting  sebutir
             telur ayam. Abu Nawas masih di dalam kolam. ia tentu saja tidak
             sempat mempersiapkan telur karena ia memang

                    tidak tahu kalau ia diharuskan bertelur seperti ayam. Kini
             Abu  Nawas  tahu  kalau  Baginda  Raja  dan  para  menteri  telah
             mempersiapkan  telur  masing-masing  satu  butir.  Karena  belum
             ada  seorang  manusia  pun  yang  bisa  bertelur  dan  tidak  akan
             pernah ada yang bisa.

                    Karena  dadanya  mulai  terasa  sesak.  Abu  Nawas  cepat-
             cepat  muncul  ke  permukaan  kemudian  naik  ke  atas.  Baginda
             Raja langsung mendekati Abu Nawas.

                    Abu  Nawas  nampak  tenang,  bahkan  ia  berlakau  aneh,
             tiba-tiba  saja  ia  mengeluarkan  suara  seperti  ayam  jantan
             berkokok,  keras  sekali  sehingga  Baginda  dan  para  menterinya
             merasa heran.

                    "Ampun  Tuanku  yang  mulia.  Hamba  tidak bisa  bertelur
             seperti  Baginda  dan  para  menteri.”    kata  Abu  Nawas  sambil
             membungkuk hormat.

                    "Kalau  begitu  engkau  harus  dihukum.”    kata  Baginda
             bangga.

                    "Tunggu  dulu  wahai  Tuanku  yang  mulia.”    kata  Abu
             Nawas memohon.

                    "Apalagi hai Abu Nawas.”  kata Baginda tidak sabar.

                    "Paduka  yang  mulia,  sebelumnya  ijinkan  hamba
             membela  diri.  Sebenarnya  kalau  hamba  mau  bertelur,  hamba
             tentu mampu. Tetapi hamba merasa menjadi ayam jantan maka
             hamba tidak bertelur. Hanya ayam betina saja yang bisa bertelur.
             Kuk kuru yuuuuuk...!" kata Abu Nawas dengan membusungkan
             dada.



                                          68
     aDef                                               Abu Nawas Sang Penggeli Hati
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74