Page 22 - Perspektif Global Dari Visi Perkembangan IPTEK
P. 22
BAB IV
STUDI KASUS
A. Studi Kasus 1: Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 merupakan fase terbaru dalam perkembangan industri
yang ditandai oleh integrasi teknologi digital dan fisik melalui Internet of Things
(IoT), kecerdasan buatan (AI), big data, dan teknologi canggih lainnya. Istilah ini
pertama kali diperkenalkan di Hannover Fair pada tahun 2011 dan sejak itu telah
menjadi fokus utama dalam diskusi tentang masa depan industri dan manufaktur.
1. Integrasi Teknologi Digital dan Fisik
Revolusi Industri 4.0 menghubungkan teknologi informasi dengan
dunia fisik, menciptakan "sistem cyber-fisik" yang memungkinkan mesin dan
perangkat untuk berkomunikasi dan beroperasi secara otonom. IoT
memainkan peran penting dalam memungkinkan perangkat untuk
mengumpulkan dan berbagi data, yang kemudian dianalisis menggunakan AI
dan big data untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Contoh nyata dari ini adalah pabrik pintar, di mana mesin yang
terhubung dapat berkomunikasi satu sama lain dan membuat keputusan
secara mandiri berdasarkan data real-time. Pabrik pintar ini tidak hanya
meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga fleksibilitas dalam produksi.
Menurut laporan McKinsey (2015), pabrik pintar dapat meningkatkan
produktivitas hingga 25% dan mengurangi biaya pemeliharaan hingga 30%.
2. Dampak Terhadap Tenaga Kerja
Meskipun Revolusi Industri 4.0 menawarkan banyak keuntungan, ia
juga membawa tantangan signifikan, terutama terkait dengan tenaga kerja.
Otomatisasi dan AI dapat menggantikan pekerjaan yang bersifat rutin dan
manual, yang mengarah pada hilangnya pekerjaan di sektor-sektor tertentu.
Namun, di sisi lain, revolusi ini juga menciptakan peluang pekerjaan baru
19 | P e r s p e k t i f G l o b a l D a r i V i s i P e r k e m b a n g a n I P T E K