Page 41 - E-Modul GAS CHROMATOGRAPHY 1
P. 41
Menurut Novizan (2005) residu pestisida adalah racun yang tinggal pada tanaman setelah
penyemprotan yang bertahan sebagai racun sampai batas waktu tertentu. Jika residu
pestisida terlalu lama bertahan pada bagian tanaman yang disemprot, akan berbahaya bagi
manusia dan makhluk hidup lainnya, karena residu pestisida akan termakan oleh manusia
saat mengkonsumsi hasil pertanian. Residu pestisida dalam bahan makanan khususnya
sayuran, selain berasal dari pestisida yang langsung diaplikasikan pada tanaman dapat juga
karena kontaminasi atau karena tanaman ditanam pada tanah yang mengandung residu
pestisida yang persisten. Jumlah residu pestisida yang tertinggal pada tanaman (bahan
makanan), tergantung antara lain pada cara, waktu dan banyaknya aplikasi serta dosis
setiap aplikasi.
Kromatografi Gas (KG) merupakan teknik pemisahan dengan menggunakan fase diam dan
fase gerak yang dapat digunakan untuk tujuan kualitatif dan kuantitatif dimana sebagai fase
geraknya berupa gas dan fasediamnya berupa zat padat. KG merupakan gas sebagai gas
pembawa/ fase geraknya. Ada 2 jenis kromatografi gas, yaitu (1) kromatografi gas-cair
(KGC) yang fase diamnya berupa cairan yang diikatkan pada suatu pendukung sehingga
solut akan terlarut dalam fase diam; dan (2) kromatografi gas-padat (KGP), yang fase
diamnya berupa padatan dan kadang-kadang berupa polimerik.
Prinsip dasar kromatografi gas melibatkan volatilisasi atau penguapan sampel dalam inlet
injektor, pemisahan komponen-komponen dalam campuran, dan deteksi tiap komponen
dengan detektor. Melalui prinsip ini, Kromatografi Gas dapat digunakan untuk
menganalisa residu pestisida organofosfat diazinon dan Klorpirifos pada sampel sayuran.
ALAT DAN BAHAN
Alat
Peralatan yang digunakan adalah Pencincang stainless, Beakre Glass, Neraca Analitik,
Pipet Volumetrik, Blender Skala kecil Ultra Turax, Erlenmeyer, Labu bulat, Rotari
Evaporator, test tube, syring, Labu takar dan Kromatografi gas.