Page 22 - Modul Geo Kelas X
P. 22
intensitas La Nina lemah hingga moderat. Terkait dengan hal itu, diperkirakan Kabupaten
Magelang akan mengalami curah hujan di atas normal pada musim hujan 2020/2021.
Fenomena La Nina dapat menimbulkan dampak terjadinya bencana hidrometeorologi seperti
banjir, tanah longsor, angin kencang, dan angin puting beliung.
Hal yang menjadi faktor penyebab lain adalah topografi wilayah Kabupaten Magelang yang
beragam. Secara umum Kabupaten Magelang memiliki Topografi datar 8.599 Ha,
bergelombang 44.784 Ha, curam 41.037 Ha dan sangat curam 14.155 Ha. Terletak di
ketinggian antara 200 – 1300 mdpl dengan ketinggian rata-rata 360 mdpl. Morfologi berbentuk
basin (cekungan) yang dikelilingi 5 gunung (Merapi, Merbabu, Andong, Telomoyo, dan
Sumbing) dan 1 pegunungan yakni Pegunungan Menoreh memanjang dari
selatan (Kecamatan Borobudur) hingga barat daya (Kecamatan Salaman) wilayah. Kondisi
demikian memicu banyaknya kejadian tanah longsor di Kabupaten Magelang.
Kecamatan Salaman menjadi daerah paling sering terjadi tanah longsor, sejumlah 48 kali,
kemudian Kecamatan Kajoran 38 kali, Kecamatan Borobudur 32 kali. Hampir seluruh
kecamatan pernah terjadi tanah longsor kecuali Kecamatan Salam dan Kecamatan Srumbung.
Sementara itu Kecamatan Mertoyudan menjadi daerah dengan kejadian angin kencang paling
banyak, yakni 17 kali. Diikuti Kecamatan Borobudur 10 kali. Hanya Kecamatan Grabag yang
nihil kejadian angin kencang.
17
SMA Islam Al Azhar 2