Page 19 - Modul Geo Kelas X
P. 19

Setiap tempat atau wilayah terwujud sebagai hasil integrasi berbagai unsur atau fenomena
                    lingkungan baik yang bersifat alam atau kehidupan Integrasi fenomena menjadikan suatu

                    tempat atau wilayah mempunyai corak individualis tersendiri sebagai suatu region yang
                    berbeda  dari  tempat  atau  wilayah  yang lain.  Unsur  atau  fenomena  lingkungan  bersifat

                    dinamis  (dalam  keadaan  berubah)  dan  interaksi  atau  integrasinya  juga  menghasilkan

                    karakteristik yang berubah dari waktu ke waktu. Wilayah pedesaan dengan corak khas
                    adanya  persawahan,  kehidupan  pertani  yang  masih  tradisional  serta  berbagai  macam

                    ragam  tanaman  pekarangan  akan  menunjukkan  perbedaan  areal  dengan  wilayah
                    perkotaan,  walau  kedua-duanya  sama-sama  terus  mengalami  perubahan.  Bahkan

                    perbedaan juga terdapat antara desa satu dengan yang lain, karena fenomena atau unsur

                    yang mewujudkannya tidak sama betul. Fenomena yang berbeda dari satu tempat dengan
                    tempat  lain  menyangkut  misalnya  :  jarak  yang  dekat  sedang  atau  jauh  dari  jalan;

                    perumahan yang padat, sedang atau jarang; harga tanah (rumah) yang murah, sedang, atau
                    mahal;  pendapatan  penduduk  yang  tinggi,  sedang,  atau  rendah  dan  sebagainya,  di

                    samping  fenomena-fenomena  lingkungan  alam  yang  tentunya  juga  tidak  sama  betul.

                    Diferensiasi  area  inilah  yang  antara  lain  juga  mendorong  terjadinya  interaksi  antara
                    tempat (desa) yang satu dengan yang lain, yakni dalam bentuk mobilitas penduduk dan
                    pertukaran barang atau jasa-jasa (buruh tani, penyewaan alat pertanian, dan sebagainya).

               10.  Konsep Keterkaitan Keruangan

                    Suatu  wilayah  dapat  berkembang  karena  adanya  hubungan  dengan  wilayah  lain,  atau

                    adanya  saling  keterkaitan  antarwilayah  dalam  memenuhi  kebutuhan  dan  sosial
                    penduduknya. Dengan kata lain konsep ini menggambarkan hubungan antara persebaran

                    gejala geografi di suatu tempat dengan gejala lain. Keterkaitan keruangan atau asosiasi

                    keruangan menunjukkan derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena
                    yang lain di satu tempat atau ruang, baik yang menyangkut fenomena alam, tumbuhan,

                    atau kehidupan sosial. Kovariasi ini juga mewujudkan suatu 'region; yang bersifat formal,
                    tidak seperti halnya 'region' fungsional yang terwujud dari integrasi fenomena yang saling

                    berinteraksi. Sebagai contoh keterkaitan keruangan misalnya kemiringan lereng dengan

                    tebal  tanah,  makin  terjal  lerengnya  tentunya  akan  disertai  dengan  fenomena  makin
                    tipisnya tanah, karena di lereng yang terjal erosi terjai lebih intensif. Zona lereng tertentu

                    dengan ketebalan tanah tertentu mewujudkan 'region' tersendiri, walaupun dengan skala
                    mikro dan unsur-unsur yang terbatas jumlah atau jenisnya (lereng, tanah, kandungan air,
                                                             14
                   SMA Islam Al Azhar 2
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24