Page 3 - Modul Lab.Fotografi “Digital”
P. 3
DASAR-DASAR FOTOGRAFI
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata
Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses
melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum,
fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari
suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut
pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini
adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Secara sekilas melakukan potret-memotret adalah perkara yang
mudah.Beberapa tipe produk kamera saku di era tahun 80-an dan 90-an
memang disediakan untuk kalangan amatir/pemula sehingga fasilitas di
dalam kamera tersebut hampir segalanya serba otomatis, mulai dari
pengukuran pencahayaan, penghitungan kecepatan pencahayaannya, dan
bukaan diafragma, sampai pada loading/penggulungan film setelah
pemotretan.Dengan kamera seperti itu, tugas seorang pemotret tinggal
membidik obyek dan jepret selesai.
Bagi pemotret yang profesional, memotret lebih diartikan sebagai
“membuat” daripada „mengambil” foto.Para pemotret profesional ini telah
memiliki “foto hasilnya” sebelum memotret. Di kepala mereka sudah ada
konsep total, sedangkan proses memotret hanyalah “sentuhan akhir saja”.
Para pemula yang baru belajar fotografi , dapat mulai menanyakan
kepada diri sendiri ketika hendak menjepretkan tombol rana :
a. Mengapa saya mengambil foto ini?
b. Apa yang paling menarik dari obyek ini?
c. Apa arti tempat ini bagi saya ?
d. Apa yang menyebabkan saya memilih tempat ini untuk memotret?
e. Benarkah pemandangan ini lebih indah daripada tempat lainnya?
Pertanyaan-pertanyaan di atas bisa berkembang terus bergantung
obyek, tujuan pemotretan serta situasinya, yang pasti, dalam memotret
kita “menterjemahkan” suatu keadaan atau suatu adegan sebuah gambar yang
tidak bergerak. Adegan asli mempunyai cerita karena gerakannya, sedangkan
foto kita yang tidak bergerak harus mempunyai esensi adegan asli walau ia
diam.
Selain itu, adegan asli adalah tiga dimensi,sedangkan foto kita
hanya adegan dua dimensi, dan itu pun sangat terbatas pada selembar
kertas foto saja(Nugroho Adi,2010:2).
1. PERUBAHAN DARI TIGA DIMENSI KE DUA DIMENSI
Karena kita melihat dengan dua mata, bayangan yang kita
dapatkan setelah diolah otak adalah bayangan tiga dimensi . Ada kesan
ruang, ada kesan “kedalaman”, serta jelas batasan benda yang dekat dengan
benda yang jauh.
Modul Lab.Fotografi Digital
2