Page 4 - Modul Lab.Fotografi “Digital”
P. 4
Sedangkan foto hanya mempunyaai dua dimensi. Ia hanya kenal
panjang dan lebar.Kesan “kedalaman” foto didapat dari logika kita yang
dibantu dengan kemampuan sang fotografer menceritakan hal itu.Kesan
ruang akan terbentuk dari perspektif yang dipilih pemotretnya. Selain itu,
suatu adegan yang tampak indah di mata belum tentu akan tampak indah di
dalam foto.
Disamping masalah penerjemahan suasana tiga dimensi, ada
masalah utama dalam fotografi yaitu, memilih bagian mana yang akan
ditonjolkan pada foto, dan seberapa besar bagian utama yang akan
ditonjolkan itu harus direkam.Di sini perlu diingat, bahwa apa yang dilihat
mata sangatlah berbeda dengan apa yang direkam kamera serta foto
jadinya nanti. Mata bisa memilih dan hanya melihat sesuatu dengan jelas
walaupun obyek itu cukup jauh, tapi kamera tidak merekam semuanya
yang ada di depannya tanpa memilih milih lagi.
Ada satu cara sederhana untuk melatih penglihatan mata kita
terhadap obyek yang akan kita foto. Yaitu dengan membuat bingkai jari
tangan kita kemudian kita “letakkan” di depan mata kita, dengan
mendekatkan bingkai jari itu ke dekat mata, kita seakan melihat obyek
dengan lensa sudut lebar, namun kalau”bingkai” jauh dari mata seakan
kita memakai lensa tele yang mempunyai cakupan pandang sangat sempit
(Nugroho Adi,2010:3).
.
2. KOMPONEN DASAR KAMERA SLR (SINGLE LENS REFLECT)
2.1 DIAFRAGMA
Diafragma adalah salah satu komponen dari lensa yang berfungsi
mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kamera. Diafragma lensa biasanya
membentuk lubang mirip lingkaran atau segi tertentu. Ia terbentuk dari sejumlah
lembaran logam (umumnya 5, 7, atau 8 lembar) yang dapat diatur untuk
mengubah ukuran lubang (disebut tingkap) (en:aperture) dimana cahaya akan
lewat. Tingkap akan mengembang dan menyempit persis pupil di mata
manusia.Diafragma selalu ada dalam sebuah kamera dan merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi banyak tidaknya penerimaan cahaya yang ada
pada sebuah foto atau gambar. Faktor faktor yang mempengaruhi gelap
terangnya sebuah foto atau gambar adalah shutter speed (kecepatan rana),
aperture (diafragma), dan ISO (sensitifitas penerimaan cahaya pada kamera).
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, diafragma berbentuk seperti
lubang yang bisa diatur besar kecilnya. Diafragma terletak pada lensa dari
kamera yang digunakan. Maka, setiap lensa memiliki kemampuan untuk
membuka dan menutup diafragma yang berbeda – beda. Misalnya ada lensa
17-50mm f/2.8, maka lensa tersebut bisa membuka “bukaan” nya hingga
bukaan 2.8, berbeda dengan lensa 18-55mm f/3.5-5.6, lensa ini hanya bisa
membuka bukaannya hingga 3.5.
Modul Lab.Fotografi Digital
3