Page 77 - E-BOOK PEMBELAJARAN TEMATIK
P. 77

6.3 MATERI PENILAIAN OTENTIK
                        1. Pengertian Penilaian Otentik
                               Penilaian merupakan salah satu proses yang harus dilakukan guru dalam
                        PBM.  Proses  penilaian  merupakan  cara  untuk  mengambil  data  terkait  dengan
                        pengukuran  ketercapaian  kompetensi  dasar.  Sebagai  sebuah  cara  untuk
                        mengambil  data,  maka  sudah  jelas  bahwa  penilaian  harus  dilakukan  secara
                        terstruktur agar data yang dihasilkan benar-benar dapat mengukur ketercapaian
                        kompetensi dasar yang dikuasai siswa. Kehadiran kurikulum 2013 menuntut guru
                        melaksanakan  penilaian  autentik.  Penilaian  autentik  merupakan  proses
                        pengumpulan  informasi  oleh  guru  tentang  perkembangan  dan  pencapaian
                        pembelajaran  yang  dilakukan  siswa  melalui  berbagai  teknik  yang  mampu
                        mengungkapkan,  membuktikan  atau  menunjukkan  secara  tepat  bahwa  tujuan
                        pembelajaran  dan  kompetensi  telah  benar-benar  dikuasai  dan  dicapai
                        (Majid,2006: 186).
                           Penilaian autentik adalah istilah yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai
                        metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan
                        kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah.
                        Sekaligus,  mengekspresikan  pengetahuan  dan  keterampilannya  dengan  cara
                        mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar lingkungan
                        sekolah.  Dalam  hal  ini  adalah  simulasi  yang  dapat  mengekspresikan  prestasi
                        (performance) siswa yang ditemui di dalam praktik dunia nyata. Penilaian autentik
                        sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik karena
                        berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar
                        tentang subjek.
                           Penilaian  autentik  harus  menggambarkan  sikap,  keterampilan,  dan
                        pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana
                        mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum
                        mampu  menerapkan  perolehan  belajar,  dan  sebagainya.  Atas  dasar  itu,  guru
                        dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi
                        apa kegiatan remidial harus dilakukan. Penilaian autentik (Authentic Assessment)
                        adalah  pengukuran  yang  bermakna  secara  signifikan  atas  hasil  belajar peserta
                        didik  untuk  ranah  sikap,  keterampilan,  dan  pengetahuan.  Istilah  autentik
                        merupakan  sinonim  dari  asli,  nyata,  valid  atau  reliabel.  Jadi  penilaian  autentik
                        adalah  proses  pengumpulan informasi  tentang  perkembangan  dan  pencapaian
                        pembelajaran  yang  dilakukan  oleh  peserta  didik  melalui  berbagai  teknik  yang
                        mampu  mengungkapkan,  membuktikan  atau  menunjukkan secara  tepat  bahwa
                        tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
                               Penilaian  autentik  (authentic  assessment)  adalah  pengukuran  yang
                        bermakna  secara  signifikan  atas  hasil  belajar  peserta  didik  untuk  ranah  sikap
                        (afektif),  keterampilan  (psikomotorik)  dan  pengetahuan  (kognitif).Pembelajaran
                        yang  efektif  dan  bermakna  membutuhkan  sistem  penilaian  yang  tepat  dan
                        komprehensif.    Penilaian   pembelajaran    seharusnya     dilakukan   secara
                        komprehensif,  mencakup  semua  ranah  baik  pengetahuan  (knowledge),
                        keterampilan  (skill),  maupun  sikap  (attitude).  Penilaian  juga  seharusnya
                        menekankan  pada  proses  dan  hasil  pembelajaran.  Instrumen  yang  dapat
                        digunakan  dalam  penilaian  dapat  berupa  tes  dan  non  tes.  Penilaian  autentik
                        melibatkan  berbagai  bentuk  pengukuran kinerja  yang  mencerminkan  belajar,
                        prestasi,  motivasi,  dan  sikap  siswa  pada  kegiatan  yang  relevan  dengan
                        pembelajaran (O’Malley dan Pierce, 1996).
                               Dengan penilaian  autentik,  peserta  didik  dilibatkan  dalam  tugas-tugas
                        autentik  yang  bermanfaat,  penting,  dan  bermakna  (Hart,  1994).  Tugas  yang
                        diberikan dapat berupa replika atau analogi dari permasalahan yang dihadapi oleh


                                                                                                     73
                                                                                                     73
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82