Page 122 - modul tekstil mala
P. 122
Selama proses pengelantangan kemungkinan juga terjadi
penurunan pH yang apabila mencapai batas tertentu dapat
merusak bahan. Untuk menjaga agar larutan stabil dapat
ditambahkan larutan penyangga. Dalam pengelantangan dengan
natrium hipokhlorit, pengaruh CO2 dari udara tidak begitu besar,
karena hanya terbentuk natrium karbonat yang larut, sedangkan
pada kaporit dapat terbentuk kalsium karbonat yang mengendap.
Oleh karena itu pengelantangan dengan natrium hipokhlorit
tidak perlu dilakukan proses pengasaman. Tetapi karena dalam
pengelantangan ini juga timbul gas khlor, maka proses anti khlor
perlu dilakukan pula. Proses anti khlor dikerjakan seperti halnya
pada kaporit yaitu dengan menggunakan natrium bisulfit atau
natrium hidrosulfit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penguraian garam natrium
hipokhlorit
1) Pengaruh Ph
pH > 10, hipokhlorit berada sebagai natrium hipokhlorit
5 < pH < 8,5, larutan lebih banyak mengandung asam
hipokhlorit (HOCl) bebas.
pH < 5, pembebasan gas khlor (Cl2) mulai ambil bagian.
pH < 3, seluruh asam hipokhlorit terurai menjadi gas Cl2.
Pada suasana alkali (pH > 7), asam hipokhlorit yang terbentuk
dapat dinetralkan oleh alkali menjadi garam natrium hipokhlorit
Setelah penetralan, larutan bersifat alkalis dan terjadi reaksi
kesetimbangan sehingga larutan menjadi lebih stabil.
112 Pengelantangan