Page 248 - modul tekstil mala
P. 248
Harus sesuai dengan bahan yang dicap.
Tidak membentuk busa pada pasta pencapan.
Tidak berwarna, karena bahan pengental yang berwarna akan
mempengaruhi warna zat warna yang digunakan dalam
pencapan.
Tidak berubah viskositasnya, baik selama penyimpanan
maupun selama proses pencapan berlangsung, tidak terjadi
perubahan fisis maupun chemis.
Viskositasnya dapat diatur.
Tidak mengadakan reaksi dengan zat warna dan zat
pembantu
Lapisan film yang terbentuk memiliki fleksibilitas, tidak
kaku setelah kering.
Tidak menimbulkan migrasi warna yang disebabkan oleh
kontak dengan serat setelah pengeringan.
Dapat mengikat air dengan baik, sehingga dapat menghindari
bleeding (blobor) pada waktu pengukusan.
Mempunyai daya reduksi yang rendah.
Mudah dihilangkan kembali dalam proses pencucian.
Memberikan nilai warna yang baik, serta ketajaman garis-
garis motif.
2). Jenis Pengental
Zat pengental pada umumnya terdiri dari polimer polisakarida
dengan rantai polimer yang panjang. Monomer penyusunnya
biasanya glukosa,maltosa, galaktosa, dan arabinosa. Selain
pengental alam yang terbuat dari bahan baku seperti di atas (
golongan polisakarida), jenis pengental lain adalah modifikasi
pengental alam, emulsi, semi emulsi, dan pengental sintetik.
Pengental emulsi dibuat dari campuran minyak dan air yang
ditambah zat pengemulsi (emulgator).
Teknologi Pencapan 238