Page 77 - modul tekstil mala
P. 77
a. Tahap Pemasakan ( Scouring )
Tahap ini untuk melepaskan hasil saponifikasi kotoran
dari serat berupa penyabunan. Pembentukan sabun
dalam pemasakan sangat dipengaruhi oleh kesadahan air
dan kandungan mineral.
Jadi dalam proses pemasakan kita memerlukan soda
kostik ( NaOH) untuk saponifikasi, scouring agent (
deterjen) sebagai pembasah, pendispersi dan pengemulsi
kotoran hasil reaksi serta squestering agent untuk
melunakkan airproses pemasakan. Logam alkali tanah (
Ca,Mg) dan logam berat ( Fe, Cu) dalam bahan atau
dalam air akan membentuk ikatan komplek dengan
NaOH sehingga mengurangi efektifitas kerja sabun.
Juga Hidroksil dan pektin dapat terikat dalam garam-
garam dalam air membentuk endapan dan endapan
pektin berikatan dengan kapas melalui ikatan hydrogen
bertujuan untuk menghilangkan “kotoran-kotoran” serat
kapas yang berupa : minyak, lilin (wax) , debu, knitting
oil (oli rajut ), dan kotoran lain yang menempel pada
kain. Kotoran serat ini dapat menghalangi penyerapan
serat pada proses selanjutnya.
Pada prinsipnya proses pemasakan serat kapas
adalah dengan mendidihkan bahan tekstil dengan larutan
natrium hidroksida / soda kostik ( NaOH ) dengan
konsentrasi tertentu selama waktu dan temperatur
tertentu. Ilustrasi yang terjadi pada proses pemasakan
(scouring process ) : Soda kostik mengekstraksi pektin ,
wax , protein, abu dan kotoran organik lainnya dengan
jalan saponifikasi dan diemulsikan menjadi bentuk yang
larut dalam air dengan bantuan detergen / sabun yang
mempunyai daya pendispersi yang kuat. Proses
pemasakan / scouring ini sangat diperlukan untuk
mendapatkan daya serap kain yang baik.
67 Proses Persiapan
Penyempurnaan Bahan Tekstil