Page 159 - just duit_Spread
P. 159

Jika  sekarang  anda  masih  hidup  susah,  tidak  punya  cukup  uang
        dan  miskin,  misalnya,  jangan  putus  asa  dan  jangan  kecewa.  Anda
        adalah  kandidat  sukses,  dan  saat  sekarang  pun  anda  masih  berhak
        untuk hidup  enak  dan  menikmati  kesenangan,  dengan  apa yang  ada
        pada  diri  anda.  Jika  anda  belum  bisa  membeli  kesenangan  dengan
        uang,  carilah  alternatif untuk  menikmati  kesenangan  yang  tidak  me-
        merlukan  uang  atau  hanya membutuhkan  sedikit  uang.
           Lihat  kehidupan  orang  miskin  yang  tinggal  di  kolong  jembatan.
        (Anda  pasti  dalam  keadaan  yang  lebih  baik  dari  mereka,  sebab  jika
        tidak,  anda  pasti  tidak  sedang  membaca  buku  ini.)  Setelah  seharian
        mencari  nafkah  secara  sangat  keras—mungkin  dengan  menjadi  pe-
        mulung, mungkin pedagang asongan, mungkin mengamen, mungkin
        mengemis—mereka    dapat  bercengkerama  dengan  sesama  temannya.
        Kadang  ada  seorang yang bermain  gitar  atau  sekadar  menabuh  em-
        ber  plastik.  Mereka  bisa bernyanyi  dan  menari  dengan  gembira.  Bi-
        asanya  setelah  lelah  bekerja  dan  sedang menikmati  waktu  senggang,
        mereka  tinggal  memutar  radio  yang  mendendangkan  lagu  dangdut,
        dan  mereka  bisa  berjoget  ria  bersama.  Setelah  larut  malam,  mereka
        masuk ke dalam gubuk kardus dan pergi tidur. Mungkin mereka ber-
        mimpi   indah,  sampai  esok  pagi  terbangun  dan  kembali  menjalani
        hidup.  Satu  hari  demi  satu  hari  mereka  lewati  dengan  apa  adanya.
        Mereka   adalah  orang  sederhana,  tidak  banyak  maunya,  dan  bisa
        mencukupi   diri  dengan  apa yang  ada  pada  mereka.  Jika  tidak  ada  na-
        si,  mereka  bisa  makan  ubi  atau  singkong—yang  penting  kenyang.
        Jika  tidak  ada  lauk  ikan,  mereka  bisa  makan  sepiring  penuh  nasi
        hanya  dengan  tahu  atau  tempe  dan  cabai  rawit.
           Apakah  yang  sedang  saya  maksudkan,  apakah  saya  menyamakan
        anda dengan  mereka? Ataukah  saya sedang menyanggah premis  saya
        sendiri  bahwa tidak ada yang  baik atau  enak dari  kemiskinan? Tentu
        saja tidak!
           Yang  saya  coba  sampaikan  ialah  suatu  ilustrasi  bahwa  hidup  itu
        indah, yang dapat dinikmati oleh siapa pun juga dalam  segala situasi.
           Kedua  adalah  pesan  bahwa hidup  itu  adil,  bahwa  tersedia sumber
         daya  dan  kesempatan  yang berlimpah  pada  alam  dan  keadaan  untuk
         dinikmati,  baik  oleh  orang  kaya maupun  miskin.


                                       143
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163