Page 18 - e-Modul Haji dan Umrah
P. 18
d. Ketika thawaf Ka’bah harus di sebelah kiri.
e. Dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad pula.
f. Harus dilakukan di Mesjid Haram.
g. Thawaf itu ditujukan karena thawaf saja.
Untuk menambah pahala, seseorang dianjurkan untuk melakukan sunnah-sunnah yang
berkaitan dengan ibadah thawaf ini. Berikut ini ada beberapa sunnah thawaf, yaitu:
a. Mencium Hajar Aswad. Apabila tidak memungkinkan, cukup dengan simbol
berupa mengangkat tangan dan membaca “Bismillahi Allahu Akbar”.
b. Berjalan tanpa menggunakan alas kaki, tetapi menggunakan sandal tetap
diperbolehkan.
c. Selama berthawaf perbanyak membaca doa, berzikir, membaca Al-Qur’an atau
bertalbiyah.
d. Menghindarkan diri dari mengucapkan kata-kata kotor.
e. Khusus bagi laki-laki, pada tiga putaran pertama dianjurkan berlari-lari kecil, dan
empat putaran terakhir berjalan biasa.
f. Mengapit tengah-tengah kain Ihram di bawah ketiak kanan, sementara kedua ujung
kain diletakkan di atas bahu kiri (ini juga khusus bagi laki-laki).
g. Mengusap Rukun Yamani, yaitu sudut Ka’bah yang menghadap kearah Yaman, lalu
tangan yang mengusapnya diciumi.
Mengerjakan shalat sunnat thawaf dilakukan dua raka’at sehabis thawaf dikerjakan
yaitu diutamakan shalat sunnat ini pada raka’at pertama sesudah membaca Surat Fatihah dan
membaca Surat Al Ikhlash (Qulhuwallahu Ahad). Setelah selesai shalat lalu kembali ke depan
Hajar Aswad, untuk mengusap atau berisyarat dan membaca : ربكا الله الله مسب .Setelah amalan ini
selesai, kemudian keluar dari Mesjidil Haram melewati sumur Zam-Zam dan berhenti sebentar
untuk minum, terus menuju ke pintu Shafa untuk bersa’i. Sewaktu minum air Zam Zam
disunatkan membaca do’a:
مقسو ءاد لك نم ءافشو اعساو اقزرو اعفنا املع كلئسأ نيإ مهللا
Artinya : “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat dan rizqi yang
berlimpah-limpah dan terhindar (sembuh) dari segala penyakit”.
16