Page 20 - e-Modul Haji dan Umrah
P. 20

c.  Tujuh kali dengan yakin, yaitu dari Safa ke Marwah dihitung pergi dan balik dari

                          Marwah ke Safa dihitung satu kali.
                       d.  Berjalan dalam batas/lingkungan tempat sai (mas’a).

                   •  Sunnah sa’i yaitu:

                       a.  Berjalan kaki tanpa alas kaki atau sandal. Namun, dalam keadaan darurat, hal itu
                          diperbolehkan.

                       b.  Dalam keadaan suci dari hadas besar maupun kecil serta menutupi aurat. Apabila
                          tidak  suci  dan  tidak  menutupi  aurat,  ibadah  sa’i  tetap  dianggap  sah  sekalipun

                          berdosa.
                       c.  Mengerjakan sa’i sesegera mungkin setelah melaksanakan thawaf. Artinya antara

                          selesai thawaf dan memulai sa’i tidak ada jeda waktu yang lumanyan lama, dan

                          tidak diselangi perbuatan lain.
                       d.  Mengerjakan  sa’i  dengan  tenang,  tanpa  harus  mendorong,  menyenggol  atau

                          menggagu para pelaku sa’i yang lain.
                       e.  Mendaki agak tinggi ke Bukit Shafa sampai dapat melihat Ka’bah.

                       f.  Memperbanyak membaca Al-Qur’an, berzikir, dan doa-doa lain sebisanya.


                          Adapun tata cara pelaksanaan sa’i dapat melihat pada link di bawah ini:








                                                                                              Atau akses link berikut ini:
                                                                                             https://youtu.be/TSHSuD2j3zw

                                                                                              ?si=WNdNYogBk8VN9cJq

                       5. Tahallul


                       Rukun  haji  maupun  umrah  yang  kelima  adalah  tahallul,  yaitu  mencukur  rambut
               sepenuhnya  atau  beberapa  helai  saja.  Tahallul  dikerjakan  setelah  melakukan  sa’i.  Dengan

               bertahallul  seseorang  sudah  diperbolehkan  melepas  baju  ihram  dan  menggatinya  dengan
               pakaian yang biasa. Segala larangan selama ihram sudah boleh dilakukan. Bagi orang yang

               melakukan haji tamattu’, dia menungggu tanggal 8 Dzulhijjah untuk kemudian memulai ihram

               haji. Adapun cara melakukan tahallul dapat melihat pada link di bawah ini:



                                                                                                        18
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25