Page 145 - Bahasa Indonesia 10 Guru
P. 145

Dosen yang juga Menjadi Pejabat
                      Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang
                   berbincang-bincang.
                      “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah
                   mau berdiri,” kata Tono kepada Udin. Udin ogak-ogahan menjawab pertanyaan
                   Tono. Udin beranggapan bahwa masalah yang dibicarakan Tono itu tidak penting.
                      Namun, Tono tetap meminta agar Udin mau menerka teka-tekinya.
                      “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri,” jawab Udin
                   merasa jengah. Ternyata jawaban Udin masih juga salah.  Menurut Tono, dosen
                   yang juga pejabat itu tidak bersedia berdiri sebab takut kursinya diambil orang
                   lain.” Mendengar pernyataan Tono, Udin menanyakan apa hubungan antara
                   dosen dan pejabat.
                      “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain,” ungkap Tono.
                      Udin: “???”




                         Tugas


                      Untuk dapat lebih memahami bagaimana penggunaan kalimat langsung dalam
                   anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog dan dalam bentuk narasi, siswa diberi
                   tugas  berikut ini.
                   1.   Mengubah penyajian anekdot  Aksi maling Tertangkap CCTV dari bentuk
                        dialog ke  dalam bentuk narasi seperti penyajian anekdot Kisah Pengadilan
                        Tindak Pidana Korupsi.
                   2.  Mengubah penyajian anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
                        Dari bentuk narasi ke bentuk dialog seperti penyajian nekdot Aksi maling
                        Tertangkap CCTV.

                   Petunjuk untuk Guru

                         Penilaian hasil kerja siswa difokuskan pada perubahan pola penyajian
                      teks anekdot, tetapi tetap mempertahankan isi teks anekdot aslinya dan
                      ketepatan struktur serta  kebahasaannya.
                         Teks anekdot karya siswa ini sebisa mungkin dipublikasikan agar
                      dapat dibaca oleh publik. Pameran yang dimaksud tidak harus pameran
                      besar, bisa pameran dalam kelas dengan menggunakan kertas manila atau
                      stereo foam sebagai media kemudian ditampilkan seperti majalah dinding.
                      Pada sekolah-sekolah yang terjangkau jaringan internet, guru juga dapat
                      mendorong siswa untuk memublikasikan karyanya melalui blog.
                         Pada saat pameran, siswa bertugas memberi tanggapan terhadap anekdot
                      yang ditulis temannya.




                                                                          Bahasa Indonesia  127
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150