Page 84 - Batk-Semester-1 kls 10
P. 84
Awas : dalam bak salpetre leleh, tidak boleh memasukan barang-barang
seperti kertas, arang, kayu, minyak dan lain-lain yang mengandung C.
Dengan kedua macam alat pemanas tersebut, suhu yang dicapai dapat
0
0
diatur sekitar (500 + 5 C). Pemanasan dalam furnace / salpetre bath,
membutuhkan waktu sesuai dengan ketebalan. Contoh : benda dengan
tebal s/d 2 mm, membutuhkan waktu + 10 menit.
Pemanasan yang kelamaan, berakibat macam-macam, yang sering
retak-retak, terbakar (warna agak biru), struktur berubah, kekuatan
berkurang, rapuh dsb. Demikian juga bila over heating. Pendinginan /
pengejutan dapat dilaksanakan dengan air panas atau air dingin. Yang
penting bila memakai salpetre, sisa-sisanya tidak boleh ada pada
permukaan logam (harus dicuci).
Untuk tempering / annealing, selain salpetre bath ataupun furnace, bisa
juga digunakan burner (pembakar di atas api). Dikontrol dengan minyak
lumas mineral. Bila mineral pelumas mulai menghilang, berarti suhu +
0
0
300 C . Pada T = 300 C , semua menghilang karena C yang menjadi
arang tadi, teroksidir jadi CO dan CO3 jadi suhu telah tercapai, tinggal
didinginkan.
Pengaruh Macam-macam Suhu Pemanasan
Bila suatu solution heat treatment dilaksanakan pada berbagai suhu,
maka akan diperoleh perbedaan kekuatan mekanis. Harga tertinggi
0
dicapai pada suhu + 500 C. Untuk mendapatkan UTS tertinggi, suhu
0
sebaiknya 522 C. tetapi akibatnya kekerasan Yield Strength dan
Elongation rendah, mungkin pula over heating (terbakar, retak, rapuh).
0
0
Jadi sebaiknya, 500 C + 5 C, meskipun agak rendah.
e. Sifat-sifat Mekanis Dural Menurut Komposisinya
Pada berbagai harga komposisi, terlihat adanya perbedaan harga sifat-
sifat mekanis. Begitu juga karena palaksanaan perlakuan panasnya
berbeda-beda harga sifat-sifat mekanisnyapun berbeda pula. ( lihat
contoh pada tabel ).
Catatan : Ys = Yield Strength ( Kg/mm2 )
UTS = Ultimate Tensile Strength ( Kg/mm2 )
ER = Elongation Relative ( % )
BHN = Brinell Hardness Number
BATK Sem 1 59