Page 94 - kimia_kls10
P. 94
lebih besar dari pada elektronegatifitas atom hidrogen. Akibat hal ini
adalah terjadinya polarisasi pada hidrogen klorida menuju atom
klorin. Ikatan jenis ini disebut ikatan kovalen polar. Hal yang berbeda
terlihat pada molekul hidrogen. Pada molekul hidrogen, pasangan
elektron bersama berada ditempat yang berjarak sama diantara dua
inti atom hidrogen (simetris). Ikatan yang demikian ini dikenal sebagai
ikatan kovalen nonpolar.
4.4.2 Molekul polar dan molekul nonpolar
Molekul yang berikatan secara kovalen nonpolar seperti H 2,
Cl 2 dan N 2 sudah tentu bersifat nonpolar. Akan tetapi molekul dengan
ikatan kovalen polar dapat bersifat polar dan nonpolar yang
bergantung pada bentuk geometri molekulnya. Molekul dapat bersifat
nonpolar apabila molekul tersebut simetris walaupun ikatan yang
digunakan adalah ikatan kovalen polar.
Gambar 4.9 Susunan ruang (VSEPR) BF 3, H 2O, NH 3 dan BeCl 2
Molekul H 2O dan NH 3 bersifat polar karena ikatan O-H dan N-H bersifat
polar. Sifat polar ini disebabkan adanya perbedaan keelektronegatifan
dan bentuk molekul yang tidak simetris atau elektron tidak tersebar
merata. Dalam H 2O, pusat muatan negatif terletak pada atom oksigen
sedangkan pusat muatan positif pada kedua atom hidrogen. Dalam
molekul NH 3, pusat muatan negatif pada atom nitogen dan pusat
muatan positif pada ketiga atom hidrogen. Molekul BeCl 2 dan BF 3
bersifat polar karena molekul berbentuk simetris dan elektron
tersebar merata walupun juga terdapat perbedaan
keelektronegatifan.
Kepolaran suatu molekul dapat diduga dengan menggam-
barkan ikatan menggunakan suatu vektor dengan arah anak panah dari
atom yang bermuatan positif menuju ke arah atom yang bermuatan
negatif. Molekul dikatakan bersifat nonpolar apabila resultan vektor
sama dengan nol. Sedangkan molekul bersifat polar apabila hal yang
sebaliknya terjadi, resultan tidak sama dengan nol.
82

