Page 211 - S Pelabuhan 15.indd
P. 211
ATLAS PELABUHAN-PELABUHAN BERSEJARAH DI INDONESIA
Perencana pembangunan pelabuhan Tanjung Priok adalah Ir. J.A.A Waldrop, seorang
Insinyur yang berasal dari negeri Belada, sedangkan pelaksananya adalah Ir. J.A de
Gelder, seorang Insinyur pengairan dari Departemen B.O.W. Dengan diresmi kannya
Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 1886, maka semua kegiatan pelabuhan utama
Batavia yang semula berada di sekitar muara sungai Ciliwung di sekitar Kasteel
Batavia dialihkan ke pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan yang ada di sekitar muara
kali Ciliwung tersebut kemudian dikenal dengan nama pelabuhan Pasar Ikan. Kelak
berdasarkan SK Ditjen Perhubungan Laut No. BTU 1/12/19 tanggal 1 April tahun
1974 nama Pelabuhan Pasar Ikan menjadi Pelabuhan Sunda Kelapa kembali.
Pada tahun 1914 pembanguan pelabuhan Tanjung Priok Tahap II dimulai dengan
pemborong bangunannya adalah Volker. Pembangunan pelabuhan ini memakan
waktu 3 tahun dan selesai pada tahun 1917. Kondisi pelabuhan sekarang lebih luas
lagi dengan kade berukuran panjang 100 meter dan kedalaman air tempat kapal
bersandar mencapai 9,5 meter. Tanggul pelabuhan (penahan ombak) yang terletak di
luar sebelah utara diperbesar ukurannya. Kade diperlebar hingga 15 meter sehingga
dapat menampung dua jalur kereta api dan derakan (kran) listrik. Pada tahun 1917
dibangun tempat penyimpanan batubara oleh NISHM, dan tempat penyediaan
bahan bakar minyak oleh BPM dan Shell.
Pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok Tahap III dimulai tahun 1921, tetapi
pelaksanaannya terhenti sementara sebagai akibat krisis moneter dunia (malaise).
Pembangunan pelabuhan dilanjutkan kembali pada tahun 1929 dan berhasil
diselesaikan pada tahun 1932 dengan panjang kade mencapai 550 meter di sebelah
barat. Demikianlah pembangunan pelabuhan Tanjung Priok semasa pemerintahan
Hindia Belanda di Indonesia hingga masuknya Jepang ke Indonesia.
199