Page 209 - S Pelabuhan 15.indd
P. 209
ATLAS PELABUHAN-PELABUHAN BERSEJARAH DI INDONESIA
Tanjung Priok awal abad ke-20 Tanjung Priok 1935.
karena Pelabuhan Sunda Kalapa dinilai sudah tidak layak lagi sebagai pelabuhan
antarabangsa. Lokasinya sekitar 9 km ke arah timur dari pelabuhan Sunda Kalapa.
Pemerintah kolonial Belanda mengembangkan kawasan Tanjung Priok sebagai
pelabuhan baru Batavia untuk menggantikan pelabuhan Sunda Kalapa karena
sudah terlalu keil untuk menampung peningkatan lalu-lintas perdagangan sebagai
akibat dibukanya Terusan Suez. Tanah tempat akan dibangunnya areal pelabuhan
merupakan tanah partikelir yang dikuasai oleh tuan tanah – tuan tanah Hana bin
Sech Sleman Daud,Oeij Tek Tjiang, Said Alowi bin Abdullah Atas, Ko Siong Th aij,
Gouw Kimmin, dan Pattan. Tanah-tanah partikelir yang berupa kebun kelapa
tersebut diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda, kemudian disewakan kepada
maskapai pelayaran Koninklijk Paketvaar Maatschappij (KPM) guna pembangunan
dan pengoperasian pelabuhan Tanjung Priok.
Gagasan pembangunan pelabuhan Tanjung Priok dipelopori oleh kalangan swasta
pemilik modal di negeri Belanda. Namun secara resmi pembangunan pelabuhan
Tanjung Priok Tahap I dimulai pada tahun 1877 ketika Gubernur Jenderal Johan
Wilhelm van Lansberge (1875-1881) berkuasa dan diselesaikan oleh Gubernur
Jenderal Otto van Rees (1884-1888) pada tahun 1886. Pembangunan fasilitas
pelabuhan, kecuali yang ada di dalam kompleks seperti pergudangan, masih terus
berlangsung hingga abad ke-20, yaitu pembangunan setasiun Tanjung Priok pada
tahun 1917.
197