Page 16 - E-LKPD Keanekaragaman Lumut
P. 16
terpisah. Anteridium pada lumut hati berbentuk seperti payung, sedangkan arkegonium
berbentuk seperti payung yang menggarpu (seperti tangan).
Lumut tanduk adalah jenis lumut yang memiliki tingkat keanekaragaman paling
rendah jika dibandingkan dengan jenis lumut lainnya. Keanekaragaman lumut tanduk
sebesar 100-150 spesies. Lumut tanduk memiliki gametofit yang tersusun atas talus
berbentuk lembaran-lembaran pipih dorsiventral, dengan tepi yang berlekuk-lekuk dan
saling tumpang tindih seperti berjumbai. Permukaan ventral lumut tanduk terdapat rizoid
dan bintik tebal membulat yang merupakan koloni nostoc. Sporofit lumut tanduk memiliki
ciri khas berupa kapsul yang tumbuh memanjang ke atas berbentuk seperti tanduk.
Lumut daun adalah jenis lumut yang paling mudah ditemukan dengan tingkat
keanekaragaman mencapai 15.000 spesies. Gametofit pada lumut daun berupa talus yang
terdiferensiasi menjadi rizoid, sumbu tegak “batang” dan “daun”. Daun pada lumut ini
tersusun secara spiral dengan melingkari batang.
Sumber: Bendre, A. M., & Kumar, A. 2010; Gibson, J. P., & Gibson, T. R. 2007;
Irnaningtyas, 2013; Lukitasari, M. 2018.
GLOSARIUM
Anteridium : Struktur organ reproduksi jantan yang dapat menghasilkan spermatozoid
Arkegonium : Struktur organ reproduksi betina yang dapat menghasilkan sel telur atau ovum
Autotrof : Organisme yang mampu membuat makananya sendiri
Dorsal : Bagian punggung atau permukaan atas
Gemmae cup : Struktur seperti mangkuk pada permukaan dorsal talus lumut hati yang
menghasilkan lumut kecil dan dapat lepas tersebar oleh air, sehingga dapat tumbuh
menjadi lumut baru
Haploid : Sel hanya memiliki satu pasang kromosom (n)
Midrib : Tulang tengah yang terdapat pada talus lumut hati
Nonvaskuler : Tidak memiliki pembuluh, baik pembuluh xilem maupun pembuluh floem
Talus : Tubuh tumbuhan yang tidak terdiferensiasi menjadi akar, batang dan daun sejati
Ventral : Permukaan bawah
4