Page 19 - Kelompok1-wingko babad
P. 19

WINGKO BABAD IKON KULINER KOTA SEMARANG





                  Selama ini masyarakat Lamongan mengklaim bahwa wingko merupakan
           makanan khas Lamongan tepatnya dari Kecamatan Babad. Namun, wingko ini
           juga sangat populer di Kota Semarang. Sebagian orang mengenal wingko berasal
           dari Lamongan dan sebagian lainnya mengenalnya sebagai makanan khas Kota
           Semarang. Di sepanjang jalan Kabupaten Lamongan sangat mudah ditemui
           wingko dan menjadi oleh-oleh yang tidak boleh dilewatkan. Begitu pula di
           Semarang, wingko babad dikenal sebagai oleh-oleh. Sebenarnya apa yang terjadi
           dengan jajanan wingko, sehingga bisa menjadi makanan khas dua kota?


                  Seperti nama lengkapnya, wingko sebenarnya berasal dari Babad, sebuah
           kabupaten kecil di kabupaten Lamongan di Jawa Timur, dekat perbatasan dengan
           kabupaten Bojonegoro. Di Babad, yang hanya merupakan kota kecil, wingko
           berperan besar dalam perekonomiannya. Ada banyak pabrik wingko di kota itu,
           mempekerjakan banyak pekerja. Pabrik-pabrik menerima banyak buah kelapa
           dari kota-kota tetangga. Saat ini yang memiliki pabrik wingko babad kebanyakan
           masih orang Tionghoa Indonesia dan beberapa masih menggunakan nama bahasa
           Tionghoa untuk nama merek mereka. Lalu bagaimana bisa wingko babad menjadi
           makanan khas Kota Semarang? sedangkan asal makanan tersebut berasal dari
           Babad sebuah Kabupaten Kecil di Kota Lamongan, Jawa Timur.


                  Pada tahun 1944, Wingko babad baru dikenal di Semarang. Pada awalnya
           Loe Soe Siang dan istrinya membuat wingko babad saat mereka menetap di
           Lamongan pada tahun 1889. Loe Lan Hwa dan Loe Lan Ing merupakan anak dari
           Loe Soe Siang. pada tahun 1944, Loe Lan Ing menjadi pewaris kedua usaha
           wingko babad di Lamongan, sedangkan Loe Lan Hwa bersama suaminya The Ek
           tjong dan bersama kedua anaknya yang bernama The Giok Kwie (6 tahun) dan
           The Gwat Kwie (4 tahun) mengungsi ke Semarang. Karena pada saat itu Babad
           dilanda huru-hara karena dampak dari kekalahan Jepang pada saat perang dunia
           ke-II.
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24