Page 5 - 4245: Sejarah Gua Jepang
P. 5
Pemimpin pasukan Jepang, seorang perwira tinggi yang
Pemimpin pasukan Jepang, seorang perwira tinggi yang
dikenal dengan nama Kapten Rimoto, berdiri tegak di depan
dikenal dengan nama Kapten Rimoto, berdiri tegak di depan
kerumunan penduduk desa. Dengan suara keras dan bahasa
kerumunan penduduk desa. Dengan suara keras dan bahasa
menyampaikan
maksud
terbata-bata,
ia
yang
yang terbata-bata, ia menyampaikan maksud
kedatangannya.
kedatangannya.
“Kebun teh ini sekarang milik
“Kebun teh ini sekarang milik
Kekaisaran Jepang. Kalian semua
Kekaisaran Jepang. Kalian semua
kan bekerja untuk kami,” ujarnya
a akan bekerja untuk kami,” ujarnya
sambil menunjuk ke arah kebun
sambil menunjuk ke arah kebun
teh yang hijau membentang.
teh yang hijau membentang.
“Dan kalian harus menyerahkan
“Dan kalian harus menyerahkan
semua hasil panen kepada kami.
semua hasil panen kepada kami.
Tidak ada yang boleh menyimpan
Tidak ada yang boleh menyimpan
untuk diri sendiri.”
untuk diri sendiri.”
Namun, bagi para pekerja
Namun, bagi para pekerja
perkebunan, perubahan
perkebunan, perubahan
kekuasaan ini tidak membawa banyak perbedaan. Mereka
kekuasaan ini tidak membawa banyak perbedaan. Mereka
masih harus bekerja keras di bawah terik matahari, dan
masih harus bekerja keras di bawah terik matahari, dan
mereka masih harus menghadapi hukuman jika tidak
mereka masih harus menghadapi hukuman jika tidak
memenuhi kuota yang ditetapkan. Hanya kali ini, mereka
memenuhi kuota yang ditetapkan. Hanya kali ini, mereka
tidak hanya takut pada disiplin kolonial, tetapi juga pada
tidak hanya takut pada disiplin kolonial, tetapi juga pada
bayang-bayang kekejaman tentara Jepang yang tak segan-
bayang-bayang kekejaman tentara Jepang yang tak segan-
segan menggunakan kekerasan.
segan menggunakan kekerasan.
Perubahan tidak hanya terasa di perkebunan teh, tetapi juga
Perubahan tidak hanya terasa di perkebunan teh, tetapi juga
di seluruh negeri. Pendudukan Jepang membawa dampak
di seluruh negeri. Pendudukan Jepang membawa dampak
besar pada kehidupan sehari-hari para masyarakat. Banyak
besar pada kehidupan sehari-hari para masyarakat. Banyak
yang harus beradaptasi dengan aturan baru, sementara
yang harus beradaptasi dengan aturan baru, sementara
yang lain memilih untuk melawan, baik secara terang-
yang lain memilih untuk melawan, baik secara terang-
terangan maupun diam-diam.
terangan maupun diam-diam.
Di balik semua kekacauan ini, harapan tetap ada.
Di balik semua kekacauan ini, harapan tetap ada.
Masyarakat mulai melihat bahwa meski penjajah berganti,
Masyarakat mulai melihat bahwa meski penjajah berganti,
semangat untuk merdeka tidak pernah padam. Di tengah
semangat untuk merdeka tidak pernah padam. Di tengah
kepedihan dan ketidakpastian, muncul bibit-bibit keberanian
kepedihan dan ketidakpastian, muncul bibit-bibit keberanian
yang suatu hari akan tumbuh menjadi gerakan besar untuk
yang suatu hari akan tumbuh menjadi gerakan besar untuk
kebebasan.
kebebasan.
Halaman 04