Page 9 - 4245: Sejarah Gua Jepang
P. 9

Di  malam  yang  sunyi  itu,  Darwis  dan  Hasan  duduk
               Di  malam  yang  sunyi  itu,  Darwis  dan  Hasan  duduk
               berdampingan  di  beranda  rumah.  Hasan  masih  marah,
               berdampingan  di  beranda  rumah.  Hasan  masih  marah,
               tetapi ada kesedihan yang mendalam di matanya.
               tetapi ada kesedihan yang mendalam di matanya.

               “Maafkan aku, Darwis,” kata Hasan pelan. “Aku hanya ingin
               “Maafkan aku, Darwis,” kata Hasan pelan. “Aku hanya ingin
               kita bebas.”
               kita bebas.”


               “Aku mengerti, Hasan,” jawab Darwis dengan lembut. “Kita
               “Aku mengerti, Hasan,” jawab Darwis dengan lembut. “Kita
               akan bebas, suatu hari nanti. Tapi kita harus bijak, harus
               akan bebas, suatu hari nanti. Tapi kita harus bijak, harus
               bersatu. Kita akan menemukan cara lain untuk melawan.”
               bersatu. Kita akan menemukan cara lain untuk melawan.”

               Hasan  mengangguk  perlahan.  Meskipun  mereka  harus
               Hasan  mengangguk  perlahan.  Meskipun  mereka  harus
               mundur  hari  ini,  semangat  perlawanan  masih  menyala
               mundur  hari  ini,  semangat  perlawanan  masih  menyala
               dalam hati mereka. Mereka tahu bahwa perjuangan untuk
               dalam hati mereka. Mereka tahu bahwa perjuangan untuk
               kemerdekaan  belum  berakhir,  dan  mereka  akan  terus
               kemerdekaan  belum  berakhir,  dan  mereka  akan  terus
               berjuang dengan cara yang lebih bijak dan penuh harapan.
               berjuang dengan cara yang lebih bijak dan penuh harapan.

               Seminggu berlalu setelah perlawanan yang dipimpin Hasan,
               Seminggu berlalu setelah perlawanan yang dipimpin Hasan,
               suasana  di  desa  semakin  suram.  Tentara  Jepang  semakin
               suasana  di  desa  semakin  suram.  Tentara  Jepang  semakin
               ketat  mengawasi  penduduk,  memastikan  mereka  tunduk
               ketat  mengawasi  penduduk,  memastikan  mereka  tunduk
               dan bekerja tanpa keluhan. Kebun teh yang dulu hijau dan
               dan bekerja tanpa keluhan. Kebun teh yang dulu hijau dan
               subur kini menjadi tempat yang dipenuhi dengan ketakutan
               subur kini menjadi tempat yang dipenuhi dengan ketakutan
               dan kelelahan.
               dan kelelahan.

               Setiap hari, penduduk desa dipaksa bekerja keras di bawah
               Setiap hari, penduduk desa dipaksa bekerja keras di bawah
               terik matahari. Para pria, wanita, bahkan anak-anak harus
               terik matahari. Para pria, wanita, bahkan anak-anak harus
               memetik  daun  teh  tanpa  henti.  Namun,  yang  lebih
               memetik  daun  teh  tanpa  henti.  Namun,  yang  lebih
               mengerikan  adalah  pengumuman  baru  yang  datang  dari
               mengerikan  adalah  pengumuman  baru  yang  datang  dari
               tentara  Jepang.  Mereka  memerintahkan  penduduk  desa
               tentara  Jepang.  Mereka  memerintahkan  penduduk  desa
               untuk berkumpul di lapangan utama.
               untuk berkumpul di lapangan utama.

               Kapten  Rimoto  berdiri  sambil  menatap  penduduk  desa
               Kapten  Rimoto  berdiri  sambil  menatap  penduduk  desa
               dengan  dingin.  “Mulai  hari  ini,  kalian  akan  melakukan
               dengan  dingin.  “Mulai  hari  ini,  kalian  akan  melakukan
               pekerjaan  tambahan.  Kalian  akan  membangun  goa
               pekerjaan  tambahan.  Kalian  akan  membangun  goa
               perlindungan  untuk  tentara  Jepang.  Ini  adalah  perintah
               perlindungan  untuk  tentara  Jepang.  Ini  adalah  perintah
               langsung  dari  Kekaisaran.  Siapa  pun  yang  menolak  akan
               langsung  dari  Kekaisaran.  Siapa  pun  yang  menolak  akan
               dihukum berat.”
               dihukum berat.”




                                                 Halaman  08
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14