Page 13 - 4245: Sejarah Gua Jepang
P. 13
Wajah Hasan dipenuhi oleh ekspresi keteguhan dan
Wajah Hasan dipenuhi oleh ekspresi keteguhan dan
keberanian, meskipun tubuhnya sudah dipenuhi oleh luka-luka
keberanian, meskipun tubuhnya sudah dipenuhi oleh luka-luka
yang dalam. Ia bertahan, menunjukkan kepada semua orang
yang dalam. Ia bertahan, menunjukkan kepada semua orang
di desa bahwa perlawanan terhadap penindasan adalah
di desa bahwa perlawanan terhadap penindasan adalah
sesuatu yang harus dilakukan, meskipun berisiko menghadapi
sesuatu yang harus dilakukan, meskipun berisiko menghadapi
konsekuensi yang mengerikan.
konsekuensi yang mengerikan.
Namun, ketika penyiksaan terus berlanjut, tubuh Hasan
Namun, ketika penyiksaan terus berlanjut, tubuh Hasan
akhirnya menyerah. Dengan napas yang terengah-engah dan
akhirnya menyerah. Dengan napas yang terengah-engah dan
matanya yang terpejam, pemuda itu jatuh ke tanah dengan
matanya yang terpejam, pemuda itu jatuh ke tanah dengan
lemah, tak mampu lagi bertahan dari kekejaman yang
lemah, tak mampu lagi bertahan dari kekejaman yang
diterimanya.
diterimanya.
Penduduk desa yang menyaksikan insiden itu hanya bisa
Penduduk desa yang menyaksikan insiden itu hanya bisa
menonton dengan ngeri, takut akan nasib yang sama jika
menonton dengan ngeri, takut akan nasib yang sama jika
mereka berani melawan. Beberapa dari mereka bahkan
mereka berani melawan. Beberapa dari mereka bahkan
berusaha untuk menahan diri agar tidak menunjukkan reaksi
berusaha untuk menahan diri agar tidak menunjukkan reaksi
apapun, takut akan pembalasan yang lebih berat.
apapun, takut akan pembalasan yang lebih berat.
Setelah serangkaian pukulan dan tendangan yang brutal,
Setelah serangkaian pukulan dan tendangan yang brutal,
Hasan jatuh tak berdaya ke tanah. Darwis, yang juga turut
Hasan jatuh tak berdaya ke tanah. Darwis, yang juga turut
bekerja di goa itu, berusaha mendekati Hasan untuk
bekerja di goa itu, berusaha mendekati Hasan untuk
membantunya, tetapi dia dihalangi oleh tentara Jepang yang
membantunya, tetapi dia dihalangi oleh tentara Jepang yang
mengancam akan menghukum siapapun yang mencoba
mengancam akan menghukum siapapun yang mencoba
mengganggu.
mengganggu.
Hasan tergeletak di tanah, tubuhnya penuh dengan luka dan
Hasan tergeletak di tanah, tubuhnya penuh dengan luka dan
darah. Napasnya yang terengah-engah mengisyaratkan
darah. Napasnya yang terengah-engah mengisyaratkan
bahwa ia telah mencapai batasnya. Penduduk desa menatap
bahwa ia telah mencapai batasnya. Penduduk desa menatap
dengan penuh duka, tahu bahwa keberanian Hasan telah
dengan penuh duka, tahu bahwa keberanian Hasan telah
membawa konsekuensi yang mengerikan.
membawa konsekuensi yang mengerikan.
Kapten Rimoto, yang tiba setelah insiden itu, melihat Hasan
Kapten Rimoto, yang tiba setelah insiden itu, melihat Hasan
yang terluka parah dengan ekspresi dingin di wajahnya.
yang terluka parah dengan ekspresi dingin di wajahnya.
“Kalian harus belajar menghormati kami,” ujarnya dengan
“Kalian harus belajar menghormati kami,” ujarnya dengan
suara yang tegas. “Perlawanan tidak akan pernah mengubah
suara yang tegas. “Perlawanan tidak akan pernah mengubah
apa pun. Hanya akan membawa kalian penderitaan yang
apa pun. Hanya akan membawa kalian penderitaan yang
lebih besar.”
lebih besar.”
Halaman 12