Page 16 - 4245: Sejarah Gua Jepang
P. 16
Darwis melihat Gayatri yang sedang diseret dengan paksa
Darwis melihat Gayatri yang sedang diseret dengan paksa
oleh tentara Jepang. Dengan hati yang penuh tekad, ia ia
oleh tentara Jepang. Dengan hati yang penuh tekad,
meraih
mencoba
berharap
bisa
tangan
Gayatri,
mencoba meraih tangan Gayatri, berharap bisa
menyelamatkannya dari situasi mengerikan itu. Tangannya
menyelamatkannya dari situasi mengerikan itu. Tangannya
terulur, nyaris menyentuh jemari Gayatri yang gemetar.
terulur, nyaris menyentuh jemari Gayatri yang gemetar.
Namun, nasib berkata lain. Seorang tentara Jepang yang
Namun, nasib berkata lain. Seorang tentara Jepang yang
tegap dengan sorot mata dingin, mendorong Darwis dengan
tegap dengan sorot mata dingin, mendorong Darwis dengan
kekuatan yang tidak dapat dilawan. Dorongan itu begitu
kekuatan yang tidak dapat dilawan. Dorongan itu begitu
keras hingga Darwis terhuyung ke belakang, hampir
keras hingga Darwis terhuyung ke belakang, hampir
terjatuh.
terjatuh.
Matanya tetap terfokus pada Gayatri yang semakin
Matanya tetap terfokus pada Gayatri yang semakin
menjauh, hatinya dipenuhi rasa putus asa yang mendalam. Ia
menjauh, hatinya dipenuhi rasa putus asa yang mendalam. Ia
berteriak, memanggil nama Gayatri, namun suaranya
berteriak, memanggil nama Gayatri, namun suaranya
tenggelam dalam hiruk pikuk kekacauan. Usahanya gagal,
tenggelam dalam hiruk pikuk kekacauan. Usahanya gagal,
dan Darwis hanya bisa menyaksikan dengan perasaan tak
dan Darwis hanya bisa menyaksikan dengan perasaan tak
berdaya ketika Gayatri dibawa pergi oleh para tentara
berdaya ketika Gayatri dibawa pergi oleh para tentara
tersebut.
tersebut.
“Lepaskan!” serunya dengan suara bergetar. Dia mencoba
“Lepaskan!” serunya dengan suara bergetar. Dia mencoba
menepis tangannya dari genggaman tentara Jepang itu,
menepis tangannya dari genggaman tentara Jepang itu,
namun usahanya sia-sia. Mulutnya segera dibekap oleh
namun usahanya sia-sia. Mulutnya segera dibekap oleh
telapak tangan kasar tentara tersebut.
telapak tangan kasar tentara tersebut.
“Sudahlah, mari ikut denganku,” kata tentara itu dengan
“Sudahlah, mari ikut denganku,” kata tentara itu dengan
nada dingin sambil menyeret Gayatri ke dalam goa yang
nada dingin sambil menyeret Gayatri ke dalam goa yang
gelap.
gelap.
Di balik lorong-lorong yang dipenuhi kegelapan dan
Di balik lorong-lorong yang dipenuhi kegelapan dan
dinginnya batu, Gayatri dan para wanita muda, gadis-gadis
dinginnya batu, Gayatri dan para wanita muda, gadis-gadis
desa yang menjadi korban kebiadaban tentara Jepang.
desa yang menjadi korban kebiadaban tentara Jepang.
Di sebuah ruangan yang terletak di bagian terdalam goa,
Di sebuah ruangan yang terletak di bagian terdalam goa,
yang tersembunyi dari pandangan langsung, sering kali
yang tersembunyi dari pandangan langsung, sering kali
terdengar isak tangis dan jeritan pilu para gadis yang
terdengar isak tangis dan jeritan pilu para gadis yang
ditangkap oleh tentara Jepang. Ruangan itu adalah tempat
ditangkap oleh tentara Jepang. Ruangan itu adalah tempat
di mana para gadis desa dipaksa menghadapi nasib yang
di mana para gadis desa dipaksa menghadapi nasib yang
mengerikan.
mengerikan.
Halaman 15