Page 58 - Modul Parasitologi online
P. 58

Cacing ini tersebar secara kosmopolit, tetapi lebih suka daerah beriklim
          panas  daripada  dingin  termasuk  Indonesia.  Infeksi  terjadi  dari  tangan  ke
          mulut,  tersering  pada  anak  usia  15  tahun  ke  bawah  mengingat  pada  usia
          tersebut anak seringkali masih suka mengabaikan kebersihan tangan saat

          hendak makan.

              Kotoran tikus yang terinfeksi cacing ini merupakan sumber penular dan
          penyebar  telur  cacing.  Kontaminasi  makanan  minuman  ataupun  bahan

          pangan  dengan  tinja  tikus  perlu  mendapat  perhatian  serius.  Infeksi  pada
          manusia  selalu  disebabkan  oleh  telur  yang  tertelan  dari  benda-benda
          yang kontak dengan tanah dari tempat buang air atau langsung dari anus
          ke mulut.



































                 Gambar 3.11 Siklus Hidup dari Cacing Pita Tikus (Hymenolepiasis)





          2)   Hymenolepis diminuta


             Hymenolepiasis  diminuta  yang  diakibatkan  masuknya  spesies
         Hymenolepis  diminuta  ke  dalam  tubuh  merupakan  penyakit  yang  tidak

         bisa  dideteksi  hanya  dengan  pemeriksaan  fisik  tubuh  luar  saja.  Manusia
         dan  tikus  masih  menjadi  host  definitif  hingga  saat  ini.  Serangga  yang
         vektor mekanikbagi telur cacing ini adalah kelompok pinjal dan kumbang
         tepung.  Serangga  ini  akan  memindahkan  telur  dari  kotoran  tikus  ke
         makanan yang tidak terjaga dengan baik sanitasinya.




                                                                                                           49
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63