Page 68 - LKPD ekonomi XI sem 1
P. 68
dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya (Mahdar, 2015). Lebih
lanjut, Mahdan (2015) menjelaskan bahwa pengangguran diartikan sebagai seseorang
yang tergolong dalam angkatan kerja dan secara aktif mencari pekerjaan pada suatu tingkat
upah tertentu, tetapi tidak memperoleh pekerjaan yang diinginkan.Dalam ilmu
kependudukan (demografi), pengangguran adalah orang yang mencari kerja dan mereka
masuk dalam kelompok penduduk yang disebut akangkatn kerja. Berdasarkan 2 kategori
usia, angkatan kerja adalah mereka yang berusia 15-64 tahun dan sedang mencari
kerja, sedangkan mereka yang tidak mencari kerja maka tidak masuk angkatan kerja.
Jadi tingkat pengangguran adalah persentase angkatan kerja yang tidak/belum
mendapatkan pekerjaan (Raharja dan Manurung, 20044: 329).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengangguran adalah:
1. Suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja (15-64 tahun )
ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
2. Seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja dan secara aktif mencari pekerjaan
pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak memperoleh pekerjaan yang diinginkan
3. Orang yang mencari kerja dan mereka masuk dalam kelompok penduduk yang
disebut angkatan kerja. Mereka yang berusia 15-64 tahun dan sedang mencari kerja.
C. Jenis-Jenis Pengangguran
a. Jenis Pengangguran berdasarkan Penyebab
Berdasarkan sebab-sebabnya, pengangguran bisa digolongkan:
1. Pengangguran Konjungtur/Siklis (Cyclical Unemployment)
Pengangguran konjungtur (cyclical unemployment) adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan-perubahan dalam kegiatan perekonomian. Pada waktu
kondisi perekonomian mengalami kelesuan, maka permintaan akan barang dan jasa
menurun, akibatnya jumlah produksi harus dikurangi. Hal ini berarti perusahaan
akan mengurangi jumlah tenaga kerjanya, sehingga banyak tenaga kerja yang
tidak dapat bekerja. Tingkat pengangguran konjungtur akan semakin meningkat
pada masa resesi ekonomi. Hal ini disebabkan karena jumlah orang yang
kehilangan pekerjaan terus meningkat dan dibutuhkan lebih lama lagi untuk
mendapatkan pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural (Structural Unemployment)
Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi akan diikuti oleh perubahan struktur dan
corak kegiatan ekonomi. Untuk itu diperlukan keterampilan-keterampilan baru
untuk menyesuaikan perubahan tersebut. Misalnya, adanya perubahan struktur dari
agraris menjadi industri. Hal ini berarti ada peralihan dari tenaga kerja sektor
pertanian ke sektor industri. Tenaga kerja yang tidak bisa mengikuti perubahan
tersebut akan menganggur. Dengan demikian pengangguran yang terjadi karena
adanya perubahan struktur ekonomi disebut pengangguran struktural.
3. Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment)
Pengangguran friksional terjadi karena adanya kesulitan dalam mempertemukan
pencari kerja dengan lowongan pekerjaan. Kesulitan-kesulitan tersebut
disebabkan karena letak geografis dan kurangnya informasi yang diperoleh
pelamar. Terkadang pelamar tidak mengetahui di mana ada lowongan dan
pengusaha tidak mengetahui di mana tersedia tenaga kerja. Pengangguran
friksional juga dapat diakibatkan karena pencari kerja ingin mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik. Misalnya: Tuan A bekerja di perusahaan “X”. Tuan A