Page 38 - Majalah HUT 72 DISPSIAD
P. 38
Info Dispsiad
dipulangkan karena kemampuan yang rendah.
Kemudian, mereka membuat sistem baru dengan
melibatkan leaderless group exercises, tes-tes
seleksi objektif, dan wawancara pribadi oleh tiga
asesor secara terpisah, dan sistem ini berhasil
menurunkan persentase orang-orang yang
dipulangkan kembali ke kesatuan. Didasari
dengan konsep Field Psychology (1930), metode
ini juga digunakan oleh Jerman untuk menyeleksi Proses wawancara In-Basket pada
tentara pada PD II. Di Amerika Serikat, AC juga Program Penilaian Kompetensi Jabatan di Dispsiad
digunakan untuk menyeleksi mata-mata selama
PD II. Selanjutnya, AC di Amerika Serikat yang Assessment Center merupakan salah satu metode
sebelumnya merupakan turunan dari metode pengukuran kinerja seorang individu. Hambatan
yang digunakan di UK, mulai berkembang ke arah menjadi hal yang tidak dapat dihindari dalam
yang berbeda. Di UK, AC dikembangkan selama suatu pengukuran (Turnage, dkk., 1990). Kinerja
masa damai oleh Pelayanan Sosial dan sektor seorang individu terkadang tidak stabil meskipun
publik, pengaplikasiannya di Amerika Serikat sudah berlatih dalam waktu yang lama. Terdapat
mulai bergerak ke sektor Swasta. beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi
seorang individu. Dari sisi observer, ada keter-
batasan-keterbatasan dalam mengobservasi
perilaku secara akurat. Dalam beberapa penelitian,
ditemukan bahwa AC memiliki validitas yang baik
dalam memprediksi potensi seseorang (Gaugler,
dkk, 1987). Penelitian ini merupakan sebuah studi
literatur yang mengkaji mengenai validitas AC.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian-
penelitian sebelumnya. Berbagai macam simulasi
juga telah dikembangkan sesuai kebutuhan dan
dirancang mendekati kegiatan yang dapat meng-
gali kompetensi yang dibutuhkan. Beberapa
simulasi yang paling umum digunakan diantaranya
adalah Proposal Writing, Problem Analysis,
in Basket, Leaderless Group Discussion dan
Proses Kegiatan Leaderless Group Discussion
pada Assessment Susdanyon Behavioral Event Interview.
Awal kemunculan AC di Indonesia berkaitan erat
dengan dunia militer. Metode ini pertama kali di-
gunakan oleh hampir seluruh negara yang terlibat
dalam perang dunia. Pada masa Perang Dunia II,
para psikolog Amerika Serikat mengadopsi metode
ini untuk mengirimkan agen-agen rahasia. Setelah
Perang Dunia II metode ini mulai merambah ke
Indonesia melalui Leger Psycologische Dienst KNIL
atau yang sekarang dikenal sebagai Dispsiad.
Dispsiad mengenalkan metode tersebut sebagai
tes lapangan (Soemarto, 2001). Penggunaan AC
di Indonesia juga telah merambah ke bidang
swasta. Perusahaan-perusahaan besar di Indonesia
telah mengadopsi metode ini untuk mengembang-
kan sumber daya manusia yang mereka miliki.
PT Telkom merupakan salah satu perusahaan
swasta yang telah mengembangkan metode ini
sejak tahun 1990 (Soemarto, 2001). Selain itu, Administrator memberikan instruksi simulasi
Kemenpanrb juga telah menerapkan metode ini Leaderless Group Discussion pada peserta Program
untuk pengembangan karier para pegawainya. Penilaian Kompetensi Jabatan di Dispsiad
Hal: 33 | INFO DISPSIAD