Page 7 - Majalah HUT 72 DISPSIAD
P. 7
telah disahkan, para profesional psikologi pun
merasa perlu membentuk Undang-Undang tentang
Pendidikan dan Layanan Psikologi. Undang-Undang
tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi ini
tentunya tidak hanya digunakan sebagai bagi insan
psikologi, akan tetapi merupakan bentuk jaminan
kualitas mutu tenaga psikologi dalam melakukan
layanan praktik psikologi dan perlindungan bagi
pengguna layanan psikologi.
Dinas Psikologi Angkatan Darat (Dispsiad), yang
beberapa personelnya merupakan anggota Asosiasi
Psikologi Militer (APMI), sudah dilibatkan dalam
sejumlah kegiatan untuk melakukan pembahasan
Rancangan Undang-Undang tentang Pendidikan
dan Layanan Psikologi (RUU PLP). Bentuk dukungan
aktif Dispsiad yaitu dengan menghasilkan beberapa
saran dan masukan, yang diharapkan dapat
difasilitasi dalam RUU PLP. Dengan demikian,
RUU PLP yang terbentuk nantinya dapat menjadi
perlindungan hukum bagi pengguna layanan
psikologi dan para profesional di bidang psikologi,
tanpa mengabaikan batasan dan peranan para
profesional di bidang psikologi yang memiliki
kekhasan layanan psikologi di lingkup bidang tugas
masing-masing. Dengan adanya Undang-Undang
tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi ini, akan
terdapat standar layanan praktik psikologi, standar
kompetensi tenaga psikologi, serta kepastian
hukum bagi semua pihak yang terkait dengan
pendidikan dan layanan psikologi, termasuk dalam
bidang psikologi militer.
Pemanfaatan Praktik Psikologi Militer
Pemanfaatan bidang ilmu psikologi sebagai ilmu
pengetahuan terapan dalam kehidupan militer di
Indonesia sudah dimulai sejak jaman Belanda.
ntuk mendukung sumber daya manusia Tentara Belanda telah menggunakan ilmu
Indonesia yang berkualitas, perlu melibat- psikologi dalam rangka penyaringan calon prajurit
U kan profesional di bidang psikologi yang KNIL. Dispsiad merupakan kelanjutan Leger
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Psychologiesche Diens (LPD) dari Dinas Psikologi
pendidikan dan layanan psikologi. Layanan Tentara KNIL untuk menyelenggarakan seleksi
psikologi ini pada dasarnya dilakukan dalam khususnya Perwira. Pada tanggal 15 Juni 1950,
rangka menolong individu dan/atau kelompok, yang Mayor Kamhorst selaku Kepala LPD menyerahkan
bertujuan untuk pencegahan, pengembangan, dan jabatan kepada Letkol Dr. Soemantri Hardjoprakoso
penyelesaian masalah-masalah psikologis. Seperti atas nama Staf Angkatan Darat. Pada tanggal inilah
halnya profesi kedokteran yang memiliki organisasi yang diperingati sebagai hari lahirnya Dispsiad.
profesi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), para insan Kemudian LPD berubah menjadi LPT (Lembaga
psikologi juga memiliki Himpunan Psikologi Psikotehnik Tentara) dan diserahkan kepada Kasad
Indonesia (Himpsi) yang menjadi wadah berhimpun- pada tahun 1951 yang berganti nama menjadi
nya profesional psikologi. Layaknya bidang L.PsiAD. Pada bulan Desember 1958, L.PsiAD
keprofesian lainnya, seperti Kedokteran, Bidan, ditingkatkan menjadi Pusat Psykologi Angkatan
Arsitek, Notaris, ataupun bidang profesi lainnya Darat (Puspsyad) dan akhirnya pada tanggal
yang telah lebih dulu memiliki payung hukum 24 Oktober 1970 Puspsyad berganti nama menjadi
berupa Undang-Undang Republik Indonesia yang Dispsiad hingga saat ini.
INFO DISPSIAD | Hal: 2